PARIS - Turnamen Grand Slam terakhir 2024 telah usai. Aryna Sabalenka mengalahkan Jessica Pegula di final US Open, akhir pekan lalu. Hasil itu menjadi gelar Grand Slam ketiga bagi Sabalenka.
Pegula memimpin sejumlah petenis AS yang mencatatkan performa terbaik dalam karir mereka di ajang Grand Slam di negara sendiri. Peningkatan tersebut tecermin dalam edisi terbaru peringkat WTA pekan ini.
Pegula, yang berusia 30 tahun, menikmati musim panas yang spektakuler di lapangan keras Amerika Utara dengan catatan menang-kalah 15-2. Dia memenangkan Toronto Open dan menjadi runner-up di Cincinnati dan Flushing Meadows, kalah dari Sabalenka.
Pegula naik tiga peringkat dari nomor enam ke ranking tiga. Dia kembali ke peringkat tertinggi dalam karirnya. Dia bertukar tempat dengan Coco Gauff, yang terhenti di babak keempat US Open sebagai juara bertahan, kalah dari Emma Navarro.
Navarro, yang melaju hingga semifinal Grand Slam pertamanya, mencatatkan pencapaian penting dengan naik empat peringkat dan melakoni debut di peringkat 10 besar di posisi nomor delapan. Petenis berusia 23 tahun ini baru saja menembus Top 100 Mei tahun lalu dan memulai pada 2024 di posisi nomor 32.
Musim ini, dia mencatatkan rekor 51-21, termasuk gelar WTA pertamanya di Hobart, perempat final Wimbledon, dan penampilan semifinal di Auckland, San Diego, Bad Homburg, Toronto, serta Monterrey. Generasi baru petenis wanita AS juga mulai membuat gebrakan di tahap awal Us Open.
Ashlyn Krueger, 20 tahun, mengalahkan Mirra Andreeva untuk mencapai babak ketiga Grand Slam untuk pertama kalinya dan naik delapan peringkat ke posisi tertinggi dalam kariernya di nomor 51.
Iva Jovic, 16 tahun, pemain termuda di undian utama, memanfaatkan wildcard-nya dengan baik, mencatatkan kemenangan pertamanya atas pemain 50 besar, Magda Linette, sebelum memberikan perlawanan sengit dalam tiga set melawan Ekaterina Alexandrova di babak kedua. Jovic, yang kemudian mencapai semifinal turnamen junior, melonjak 99 peringkat ke nomor 290.
Julieta Pareja, 15 tahun, menjadi sorotan di turnamen kualifikasi. Remaja asal California ini, yang baru bermain di ajang profesional keenamnya, mengalahkan Kayla Day dan Lucrezia Stefanini untuk mencapai babak final kualifikasi. Pareja, yang memenangkan gelar profesional pertamanya di Ranco Santa Fe ITF W15 Juni lalu, melonjak 266 peringkat ke nomor 700.
Dia menjadi pemain dengan peringkat tertinggi kedua yang lahir pada 2009, setelah Hannah Klugman dari Inggris yang berada di peringkat nomor 514. Katerina Siniakova kembali menjadi nomor satu dunia di kategori ganda setelah mencapai semifinal US Open bersama Taylor Townsend.
Siniakova memenangkan gelar di Roland Garros (bersama Coco Gauff) dan Wimbledon (bersama Townsend) tahun ini. Kondisi demikian akan menjadi periode kelimanya menduduki peringkat teratas. Siniakova pertama kali naik ke posisi nomor satu di bulan Januari 2019 dan kembali ke peringkat tersebut untuk pertama kalinya sejak September tahun lalu.
Dua pemain yang mencapai perempat final US Open untuk pertama kalinya, Paula Badosa dan Beatriz Haddad Maia, kembali ke peringkat 20 besar pekan ini. Haddad Maia naik lima peringkat ke nomor 16, sedangkan Badosa melompat sembilan peringkat ke nomor 20.
Untuk Haddad Maia, mantan pemain nomor 10 dunia, tiga pekan terakhir menandai kebangkitan yang sangat dibutuhkan. Sebelum US Open catatan kemenangannya negatif, yaitu 20-21, sehingga keluar dari 20 besar Juli lalu.
Dia merespons dengan mencapai final karir keenamnya di Cleveland. Dia lalu mengalahkan Anna Kalinskaya dan Caroline Wozniacki untuk melaju ke delapan besar di New York.
Di bagian pria, Jannik Sinner masih menduduki posisi nomor satu dunia setelah kemenangannya di US Open 2024, namun kini dengan jarak yang jauh lebih besar dari peringkat kedua. Petenis asal Italia itu memasuki turnamen besar terakhir musim ini sebagai pemain dengan peringkat tertinggi di ATP Rankings. Selisihnya hampir 2.000 poin dari Novak Djokovic, yang berada di posisi kedua. ben/AFP/G-1