JAKARTA - Pergerakan rupiah, hari ini (28/12), diperkirakan masih terbatas. Menjelang libur akhir tahun, rilis data ekonomi sudah tidak ada lagi yang akan keluar sehingga memberi pengaruh signifikan.

Josua memproyeksikan pergerakan rupiah di Selasa (28/12), masih akan dipengaruhi oleh sentimen kekhawatiran Omicron. Pergerakan rupiah yang terbatas juga masih akan terjadi saat jelang libur. Sementara, rilis data ekonomi sudah tidak ada lagi yang akan keluar dan memberi pengaruh signifikan.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai pergerakan rupiah, Selasa (28/12), masih akan dipengaruhi sentimen kekhawatiran Omicron. Dia memprediksikan nilai tukar rupiah terhdap dollar AS, hari ini (28/12), menguat di rentang 14.180-14.260 rupiah per dollar AS.

Seperti diketahui, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini, ditutup melemah 32 poin atau 0,23 persen dari pekan lalu menjadi 14.229 rupiah per dollar AS.

"Rupiah tidak berhasil mempertahankan penguatannya sore ini, mungkin karena kembalinya kekhawatiran pasar terhadap meluasnya penularan Covid-19 terutama Omicron," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta.

Selain itu, lanjut Ariston, indeks dollar AS juga terlihat menguat 0,17 persen. Dari dalam negeri, jumlah kasus harian Covid-19 pada Minggu (26/12) kemarin mencapai 255 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Baca Juga: