JAKARTA - Pedagang parsel, Else mulai kebanjiran pesanan paket natal menjelang Hari Natal yang jatuh pada 25 Desember 2017.

"Alhamdulillah sudah banyak pesanan. Bahan-bahan untuk parsel juga sudah disiapkan. Nanti untuk pengerjaannya kira-kira tanggal 20 Desember 2017. Kebetulan juga yang pesan lokasinya tidak jauh, jadi sangat mudah untuk mengantar parsel tersebut," kata Else, di Jakarta, Selasa (19/12).

Else membuka toko bernama Toko Berkah di Jalan Mohamad Kahfi II, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dia sudah merintis usaha itu sejak tahun 2014 hingga sekarang. Parsel-parsel yang dia jual harganya terbilang cukup murah. Dia menjual parsel mulai dari harga 75 ribu rupiah - 500 ribu rupiah.

"Harga 75 ribu rupiah itu parsel buah ukuran kecil isinya 3 jeruk, 2 apel, 1 pir besar dan 3 pisang, yang sedang 300 ribu rupiah isinya tiga pisang, tiga apel, tiga jeruk, satu pir besar, dua mangga, dan anggur merah. Kalau yang besar 450 ribu rupiah isinya lebih banyak dan ada tambahan sunkist, lengkeng, kiwi," kata Else.

Sementara itu, parsel yang berisi enam kue kering dijual dengan harga 450 ribu rupiah. Else menambahkan, harga parsel tergantung pada isi parsel. Jika pemesan meminta isi parsel lebih banyak atau berisi barang pecah belah harga bisa lebih mahal.

Else biasa mendapatkan bahan-bahan parsel dari agen atau pusat perbelanjaan. Dia mengatakan, untuk pemesanan parsel bisa dengan membayar uang dimuka terlebih dahulu. Keuntungan yang didapatnya dari hasil penjualan bisa mencapai 400 ribu rupiah - 500 ribu rupiah per hari dari penjualan parsel ukuran kecil dan sedang, sedangkan parsel ukuran besar bisa mencapai 600 ribu rupiah dalam sehari/hari.

Pohon Unik

Sementara di Surabaya, pengelola Art Otel (hotel) di Surabaya menghadirkan pohon natal unik yang berdiri di ruang lobi.

Public Relation Artotel, Grantika Buchenanda, menyampaikan, dalam perayaan natal dan tahun baru kali ini, hotel yang berada di Jalan Dr. Soetomo itu mengusung tema "Art Otel for Hope".

Tema tersebut antara lain tampil dalam pajangan pohon natal "Tree of Hope", program amal dengan dan penulisan harapan di selembar kertas oleh setiap tamu yang memberikan sumbangan.

Pohon natal "Tree of Hope" yang memiliki empat sisi layaknya piramid Giza itu terbuat dari kain kanvas yang membalut partisi kayu. Layaknya lukisan, setiap sisi dihias dengan guratan cat minyak yang memiliki kisah sendiri-sendiri.

Dia menjelaskan, dua penderita masalah kejiwaan, Mahendra Ariana dan Dafit Influenzsa, menggambarkan pada kanvas pohon, kota yang dulunya berawal dari pedesaan, kini telah penuh sesak oleh bangunan, dan berbagai ambisi serta keserakahan penghuninya.

"Namun demikian mereka berharap tetap ada kebaikan yang diberikan secara tulus oleh setiap penghuni kota, tanpa dibuat-buat, apalagi mengharap sesuatu," ujar Grantika.SB/Ant/P-5

Baca Juga: