TORONTO - Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Afghanistan Roza Otunbayeva, saat sidang Dewan Keamanan PBB pada Rabu (6/3), menekankan perlunya memastikan partisipasi penuh perempuan Afghanistan di masyarakat.

Otunbayeva mengenang pertemuan kedua para utusan khusus untuk Afghanistan di Doha, Qatar, bulan lalu, dan mengatakan pertemuan itu adalah sinyal penting bagi rakyat Afghanistan, dan khususnya perempuan Afghanistan bahwa kebutuhan dan hak-hak mereka tidak dilupakan.

Seperti dikutip dari Antara, Otunbayeva mengungkapkan keprihatinannya mengenai beberapa perkembangan negatif yang diamatinya selama bertugas sebagai kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan atau United Nations Assistance Mission in Afghanistan (UNAMA).

Otunbayeva mengatakan penolakan terhadap wanita dan anak-anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan dan penghilangan mereka dari berbagai aspek kehidupan publik menyebabkan kerugian besar terhadap kesehatan mental dan fisik serta penghidupan mereka.

Dia mengatakan sebagian besar populasi perempuan di Afghanistan takut untuk beraktivitas di depan umum.

Pembatasan Perempuan

Dia meminta pihak berwenang Taliban untuk mencabut pembatasan terhadap perempuan untuk beredar di ruang publik, dan mengatakan semakin lama pembatasan tersebut diberlakukan, semakin besar kerusakan yang akan ditimbulkan.

Otunbayeva mencatat keamanan dari hari ke hari semakin membaik bagi jutaan penduduk sejak Taliban mengambil alih kekuasaan.

"Namun, hal ini memerlukan biaya yang sangat besar. Patut diingat kembali apa yang telah dilakukan masyarakat internasional untuk mendukung rakyat Afghanistan sejak runtuhnya Republik," katanya.

Ia mengingatkan Afghanistan telah menjadi tantangan bagi masyarakat internasional selama beberapa dekade dan menjadi sumber ketidakstabilan.

Namun, ia memuji stabilitas yang relatif ada saat ini di Afghanistan serta mencatat pentingnya mengakui upaya substansial yang dilakukan oleh Taliban untuk mengurangi penanaman opium dan pemberantasan kelompok teroris ISIS.

Otunbayeva menekankan keberlanjutan jangka panjang di Afghanistan tidak dapat dicapai jika isu-isu lain yang saya sebutkan tidak diatasi.

Sebelumnya, UNAMA menyambut keputusan pemerintah sementara Afghanistan untuk membolehkan perempuan lulusan sekolah menengah masuk ke perguruan tinggi kedokteran yang dikelola negara mulai tahun ajaran baru, pada Maret mendatang.

Baca Juga: