BEIRUT - Salah satu lembaga yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (30/8) melaporkan bahwa lebih dari separo populasi di Lebanon akan menghadapi krisis pangan pasca ledakan di pelabuhan Beirut yang menewaskan 190 orang pada awal Agustus lalu.

"Lebih dari separo populasi di negara itu berisiko kesulitan mendapatkan akses pada bahan pokok pangan pada pengujung tahun ini," kata UN Economic and Social Commission for Western Asia (ESCWA).

"Perlu penanganan segera untuk mencegah terjadinya krisis pangan ini," imbuh ketua ESCWA, Rola Dashti, sembari meminta agar pemerintah Lebanon memprioritaskan pembangunan kembali silo di pelabuhan Beirut yang merupakan tempat penampungan gandum terbesar di negara itu.

Sebelum terjadinya insiden ledakan pada 4 Agustus lalu, Lebanon sebenarnya telah mengalami keruntuhan perekonomian akibat gagal bayar utang. Krisis ekonomi ini semakin parah kondisinya setelah jumlah kasus virus korona meningkat di negara ini. SB/AFP/I-1

Baca Juga: