Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon memperingatkan tentang konflik regional yang "menghancurkan".

BEIRUT - Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, Sabtu (12/10), memperingatkan tentang konflik regional yang "menghancurkan" saat pasukan Israel memerangi militan Hizbullah dan Hamas di dua garis depan, pada hari paling suci dalam kalender Yahudi.

Israel menghadapi reaksi diplomatik yang keras atas insiden di Lebanon selatan yang menyebabkan lima anggota pasukan Helm Biru terluka.

Pada hari Sabtu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan udara Israel terhadap dua desa yang terletak di dekat ibu kota Beirt menewaskan sembilan orang.

Israel sebelumnya telah memberi tahu penduduk Lebanon selatan untuk tidak kembali ke rumah, karena pasukannya memerangi militan Hizbullah dalam perang yang telah menewaskan lebih dari 1.200 orang sejak 23 September, dan memaksa lebih dari satu juta lainnya meninggalkan rumah mereka.

"Demi perlindungan Anda sendiri, jangan kembali ke rumah Anda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut... Jangan pergi ke selatan; siapa pun yang pergi ke selatan dapat membahayakan nyawa," tulis juru bicara militer Israel Avichay Adraee di X.

Hizbullah mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka meluncurkan rudal melintasi perbatasan ke Israel utara, di mana sirene serangan udara berbunyi dan militer mengatakan telah mencegat sebuah proyektil.

Hizbullah telah meningkatkan serangan mereka terhadap target di dalam dan sekitar kota utama utara Israel, Haifa.

Militer Israel mengatakan Hizbullah menembakkan sekitar 320 proyektil ke Israel selama akhir pekan Yom Kippur, yang berakhir saat malam tiba.

Dikatakan juga sekitar 280 "target teroris" diserang di Lebanon dan Gaza selama periode yang sama.

Untuk ketiga kalinya, Israel mendeklarasikan "wilayah militer tertutup" di sepanjang perbatasan Lebanon di Israel utara.

Tindakan semacam itu sejak akhir September telah mendahului operasi darat di Lebanon.

"Tidak ada solusi militer", kata Tenenti.

Misi PBB mengatakan lima pasukan penjaga perdamaian terluka selama pertempuran di Lebanon selatan dalam dua hari, dan Tenenti mengatakan "banyak kerusakan" telah terjadi di pos-posnya di sana.

Di seluruh Israel, pasar-pasar ditutup dan transportasi umum dihentikan ketika umat Yahudi yang taat berpuasa dan berdoa pada Yom Kippur.

Setelah liburan, perhatian kemungkinan akan kembali tertuju pada janji pembalasan Israel terhadap Iran, yang meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel pada tanggal 1 Oktober.

Teheran mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas terbunuhnya sejumlah militan senior dan seorang jenderal Iran.

Pasukan Israel telah berperang di Gaza sejak militan Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu melancarkan serangan terburuk terhadap Israel.

Hizbullah, yang menyatakan bertindak sebagai front "pendukung" Hamas, saling tembak lintas perbatasan dengan Israel selama hampir satu tahun.

Namun pada tanggal 30 September, Israel memulai serangan darat terhadap Hizbullah di Lebanon setelah mengintensifkan serangan udara terhadap target-target di sana.

Baca Juga: