Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia menyampaikan laporan pencapaian Kerangka Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Sustainable Development Cooperation Framework/UNSDCF) 2021-2025.
Laporan itu secara berkala disampaikan PBB mengingat kerja sama tersebutselaras dengan aspirasi pembangunan Indonesia dan sejalan dengan RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
Menurut keterangan tertulis dari Pusat Informasi PBB (UNIC) di Jakarta, Kamis, UNSDCF 2021-2025 memiliki empat prioritas strategis, yaitu pembangunan manusia yang inklusif; transformasi ekonomi inklusif; pembangunan hijau, perubahan iklimdan bencana alam; serta inovasi untuk mempercepat kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Pertama, pencapaian prioritas pembangunan manusia yang inklusif beberapa di antaranya adalah meningkatkan angka literasi kelas 1 hingga kelas 3 di Papua dari 17 persen menjadi 52 persen dan sebanyak 5,9 juta anak perempuan menerima manfaat beasiswa yang didanai oleh SDG Bond.
Selain itu, sebanyak 6 juta lebih remaja mendapat manfaat dari program kesehatan dan gizi sekolah pemerintah dan sebanyak 8,7 juta anak telah terlayani dalam kampanye imunisasi polio.
Disebutkan pula perlindungan sosial yang lebih baik yang menargetkan 118 juta penerima, yaitu anak-anak, ibu hamil dan penyandang disabilitas melalui Registrasi Sosial Ekonomi.
Kedua, pencapaian prioritas transformasi ekonomi inklusif beberapa di antaranya adalah sebanyak 31 ribu pemuda pedesaan memulai usaha pertanian baru dan sebanyak 313.404 pengusaha tani menerima dukungan untuk meningkatkan pertanian.
Selain itu, sekitar 3,3 persen tenaga kerja di bidang minyak sawit melakukan pendekatan ekonomi sirkular dalam hal pengelolaan limbah, pemanfaatan produk dan praktik berkelanjutan.
Ketiga, pencapaian prioritas pembangunan hijau, perubahan iklim dan bencana alam, beberapa di antaranya adalah berkontribusi terhadap mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 87,465 M ton serta pengelolaan hutan berkelanjutan dan perlindungan keanekaragaman hayati seluas 727 ribu hektar.
Disebutkan pula pencapaian pengelolaan dan daur ulang sampah di Banyumas, Jawa Tengah dan Banyuwangi, Jawa Timur, sebanyak 164.250 ton tanpa tempat pembuangan akhir dan sampah laut berkurang 256.613 ton.
Keempat, pencapaian inovasi untuk mempercepat kemajuan SDGs beberapa di antaranya adalah penandaan anggaran iklim menghasilkan anggaran negara sebesar 6 miliar dolar (sekitar Rp91 triliun) untuk aksi iklim.
Selain itu, pembentukan pusat data bagi pilot Asia-Pasifik yang menggunakan observasi bumi untuk menilai produksi, panen dan penanaman padi secarareal-time, dan portal data bencana Indonesia yang dikembangkan sebagai pusat informasi bencana di Indonesia.
Program UNSDCF 2021-2025 merupakan program kerja sama Kementerian PPN/Bappenas bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diluncurkan pada 13 September 2021.
Program UNSDCF tersebut menjadi pedoman kerja sama pembangunan PBB dan Indonesia untuk jangka menengah 2021-2025.