PBB telah mengadopsi perjanjian untuk melindungi laut lepas dimana kesepakatan bersejarah ini dirancang untuk melindungi ekosistem terpencil yang vital bagi umat manusia.

NEW YORK - akan diadopsi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (19/6) waktu setempat. Kesepakatan lingkungan bersejarah ini dirancang untuk melindungi ekosistem terpencil yang vital bagi umat manusia.

Perjanjian bersejarah itu akan menetapkan kerangka hukum untuk memperluas cakupan perlindungan lingkungan ke perairan internasional, yang mencakup lebih dari 60 persen lautan dunia.

Setelah lebih dari 15 tahun diskusi, termasuk empat tahun negosiasi formal, negara-negara anggota PBB akhirnya menyepakati teks perjanjian pada Maret lalu setelah serangkaian pembicaraan maraton akhir.

Teks tersebut, sejak disepakati, lalu diterjemahkan dalam enam bahasa resmi PBB.

"Lautan yang sehat, mulai dari perairan pesisir hingga laut lepas dan dasar laut dalam, merupakan bagian integral dari kesehatan, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup manusia," ungkap sekelompok ilmuwan dalam jurnalThe Lancet.

Perlindungan

Perjanjian itu dipandang penting bagi negara-negara yang melindungi 30 persen lautan dan daratan dunia pada tahun 2030, sebagaimana disepakati oleh pemerintah dunia dalam perjanjian bersejarah terpisah yang dicapai di Montreal pada Desember.

Traktat tersebut, yang secara resmi dikenal sebagai traktat Keanekaragaman Hayati Melampaui Yurisdiksi Nasional (Biodiversity Beyond National Jurisdiction/BBNJ), juga memperkenalkan persyaratan untuk melakukan studi dampak lingkungan untuk kegiatan yang diusulkan untuk dilakukan di perairan internasional.AFP/I-1

Baca Juga: