KHARTOUM - Hampir 300 anak dievakuasi dari ibukota Sudan, Khartoum, ke lokasi yang lebih aman dan dirahasiakan di negara itu, kata juru bicara PBB pada Kamis (8/6).

"Komite Internasional untuk Palang Merah memfasilitasi proses evakuasi anak-anak dan puluhan pengasuh," kata Stephane Dujarric, Kepala Juru Bicara Sekjen PBB Antonio Guterres,seperti dikutip CGTN. Anak-anak dan para pengasuh semula tinggal di Panti Asuhan Mygoma di Khartoum.

Setidaknya 70 anak dilaporkan tewas di Mygoma sejak awal konflik meletus di Sudan pada 15 April.

Juru bicara mengatakan, Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) mendukung perawatan medis, pemberian makan, dan kebutuhan lain anak-anak yatim itu sementara mereka berada di bawah perawatan kesejahteraan sosial dan kementerian kesehatan.UNICEF bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi keluarga asuh bagi anak-anak tersebut.

UNICEF mengatakan mendukung rehabilitasi dan persiapan pusat transit tempat Palang Merah untuk relokasi anak yatim piatu.

"Pergerakan aman anak-anak yang sangat rentan ini ke tempat aman memberikan secercah cahaya di tengah konflik yang sedang berlangsung di Sudan," kata Mandeep O'Brien, perwakilan UNICEF di Sudan.

UNICEF mengatakan, lebih dari 13,6 juta anak membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa mereka.Dampak kekerasan mengancam masa depan keluarga dan anak-anak, membuat layanan penting terputus dan banyak fasilitas kesehatan ditutup, rusak, atau hancur.

UNICEF meminta 838 juta dolar AS untuk mengatasi krisis, meningkat 253 juta.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan, sejak 21 Mei, setidaknya 188 truk yang membawa bantuan telah mencapai negara-negara bagian di seluruh Sudan, termasuk Khartoum, Aj Jazirah, Laut Merah, Kassala, Gedaref, Sennar, Sungai Nil, Nil Biru, dan Nil Utara.

Badan dunia dan lembaga mitra kemanusiaannya merencanakan tambahan 41 truk.

Baca Juga: