“Sebagian besar warga sipil terbunuh akibat senjata peledak termasuk tembakan dari sistem multi-peluncuran roket, artileri berat, serangan udara," kata kepala HAM PBB

JENEWA - Setidaknya 102 warga sipil Ukraina tewas dan 500.000 lainnya mengungsi ke luar negeri saat Russia melancarkan perang terhadap negara tetangganya itu pada Kamis (24/2) lalu, kata pejabat PBB pada Senin (28/2).

Michelle Bachelet, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, mengatakan pada sesi pembukaan Dewan Hak Asasi Manusia bahwa perang membahayakan kehidupan yang tak terhitung jumlahnya di Ukraina.

Dia mengatakan kantornya telah mencatat 406 korban sipil dengan di antaranya 102 orang tewas, tujuh di antaranya anak-anak, dan 304 lainnya terluka.

"Sebagian besar warga sipil ini terbunuh oleh senjata peledak dengan area ledakan yang luas, termasuk serangan artileri dan Sistem Multi-Peluncuran Roket, dan serangan udara. Saya khawatir angka sebenarnya jauh lebih tinggi," ungkap Bachelet.

Dia mengatakan bahwa jutaan warga sipil, termasuk orang-orang yang rentan dan lanjut usia, terpaksa meringkuk di berbagai tempat perlindungan bom, seperti stasiun bawah tanah, untuk menghindari ledakan.

Dalam sebuah posting di Twitter, Filippo Grandi, kepala Badan Pengungsi PBB (UNHCR), mengatakan bahwa jumlah pengungsi telah meningkat menjadi lebih dari 500.000 orang. Anadolu/I-1

Baca Juga: