VATIKAN - Pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus Kepala Negara Negara Kota Vatikan, Paus Fransiskus, meminta seluruh negara mengalihkan anggaran pengadaan senjata untuk penanganan dan pencegahan pandemi di masa depan.

Hal ini disampaikan Paus Fransiskus saat memimpin pembacaan rosario di Basilika Santo Petrus pada hari pertama Mei, bulan yang secara tradisional dipersembahkan oleh umat Katolik Roma untuk doa harian bagi Bunda Maria.

Paus berdoa kepada Tuhan agar segera mengakhiri wabah penyakit Covid-19. Dia meminta Bunda Maria untuk menyentuh hati nurani para pemimpin dunia. "Sehingga sejumlah besar uang yang dihabiskan untuk menambah dan menyempurnakan persenjataan ditakdirkan untuk mempromosikan studi yang memadai untuk mencegah bencana serupa di masa depan," katanya, Sabtu waktu setempat

Setiap hari sepanjang Mei, umat Katolik Roma diminta untuk mendoakan orang yang terkena pandemi, petugas kesehatan, orang miskin, tunawisma, dan mereka yang sedang kesulitan ekonomi.

Paus berdoa agar cobaan yang sulit ini berakhir dan cakrawala harapan dan perdamaian kembali.

Umat Katolik di 30 kuil di seluruh dunia yang didedikasikan untuk Bunda Maria, seperti Our Lady of Guadalupe di Mexico City dan Our Lady of Fatima di Portugal, akan bergiliran memimpin doa setiap hari selama sebulan.

Doa rosario, yang akan disiarkan di televisi dan disiarkan di internet setiap hari pada pukul 6 sore waktu Roma dan akan ditutup oleh Paus Fransiskus pada akhir bulan di sebuah kebaktian di taman Vatikan.

Pada kebaktian Sabtu, Paus Fransiskus memberkati 30 set manik-manik rosario yang akan dikirim ke 30 kuil yang ambil bagian.

Moderna Diakui WHO

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah mendaftarkan vaksin virus korona buatan Moderna untuk penggunaan darurat.

Prosedur pencatatan WHO itu membantu negara-negara yang tidak bisa menilai keefektifan vaksin virus korona memiliki akses secepat mungkin.

Selain itu, memungkinkan skema berbagi vaksin COVAX dan mitra lain untuk mendistribusikannya ke negara-negara miskin.

Vaksin virus korona Moderna asal Amerika Serikat adalah vaksin kelima yang mendapatkan daftar penggunaan darurat dari WHO.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Moderna pada 18 Desember tahun lalu.

Dan otorisasi pemasaran yang berlaku di seluruh Uni Eropa diberikan oleh European Medicines Agency pada 6 Januari tahun ini.

WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi (SAGE) telah menemukan vaksin Moderna memiliki kemanjuran 94,1 persen.

Vaksin virus korona lain yang terdaftar untuk penggunaan darurat oleh WHO adalah Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Serum Institute of India, dan Janssen dari Johnson & Johnson.

Moderna pada Kamis (29/4) menyatakan akan memproduksi hingga tiga miliar dosis vaksinnya pada 2022 melalui komitmen pendanaan baru untuk meningkatkan pasokan di pabrik mereka di Eropa dan AS.

n SB/AFP/P-4

Baca Juga: