Pertemuan Paus dengan PM Hungaria Viktor Orban kemungkinan akan didominasi dengan pembicaraan tentang perang di Ukraina.

VATICAN CITY - Paus Fransiskus akan ke Hungaria, Jumat (28/4) ini, untuk kunjungan tiga harinya. Pertemuannya dengan Perdana Menteri Viktor Orban kemungkinan akan didominasi dengan pembicaraan tentang perang di Ukraina.

Paus asal Argentina berusia 86 tahun itu akan tinggal di ibu kota Budapest selama perjalanannya, karena kesehatannya yang rapuh sebulan setelah dirawat di rumah sakit karena bronkitis.

Paus diperkirakan tiba pada pukul 10 pagi waktu setempat. Jalan-jalan utama di ibu kota Budapest telah diblokir selama berhari-hari sebagai bagian dari operasi pengamanan kunjungan Paus.

Setelah diterima di istana kepresidenan oleh Presiden Katalin Novak, Paus Fransis akan bertemu dengan PM Orban.

Berkuasa sejak 2010, PM Hungaria itu secara teratur mendukung retorika anti-migrasi untuk membela "Eropa Kristen".

Ini bertentangan dengan sikap Paus yang lebih ramah terhadap mereka yang melarikan diri dari zona kemiskinan atau konflik.

Namun demikian, selama audiensi tahun lalu di Vatikan, Paus Francis berterima kasih kepada Orban - yang berlatar belakang Calvinis - atas sambutan Hungaria terhadap orang-orang Ukraina yang melarikan diri dari perang melintasi perbatasan.

Lima bulan sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Paus singgah selama tujuh jam di Budapest untuk acara keagamaan internasional, di mana dia berjanji untuk kembali ke negara yang mayoritas penduduknya sekuler dan 39 persen penduduknya beragama Katolik.

Pidato pertama kunjungan Paus akan disampaikan pada Jumat tengah hari, ketika dia berbicara kepada otoritas Hungaria, diplomat, dan masyarakat sipil.

Pada hari Minggu, Paus mengatakan kunjungannya akan dilakukan "sebagai peziarah, teman dan saudara semua". Otoritas pemerintah di Hungaria menekankan bahwa kunjungan Paus "bukan acara politik".

Selama di Budapest, Paus Fransis seperti biasa akan didampingi oleh dokternya.

Bulan lalu Paus menghabiskan tiga malam di rumah sakit karena bronkitis, memicu kekhawatiran tentang kesehatan dan masa depannya sebagai kepala Gereja Katolik sedunia.

Jumat sore nanti, Paus akan bertemu dengan para uskup dan pendeta setempat di Basilika St Stephen. Layar raksasa yang dipasang di alun-alun yang dipenuhi kursi yang akan menyiarkan pidatonya secara langsung ke publik.

"Sungguh luar biasa Paus akan kembali ke Hungaria begitu cepat setelah perjalanan terakhirnya," kata Annamaria Szentesi, warga Hungaria berusia 32 tahun, kepada AFP.

"Saya harap pesan utamanya adalah perdamaian di dunia. Kata-katanya memiliki banyak kekuatan."

Dalam perjalanan internasionalnya yang ke-41 sejak menjadi paus pada 2013, Fransiskus berencana bertemu dengan kaum muda, anggota gereja local, dan perwakilan dari sektor akademik dan budaya, dan akan mengadakan misa terbuka pada hari Minggu.

Pada hari Sabtu, Paus - yang telah berulang kali menyerukan perdamaian di Ukraina tetapi upayanya untuk menengahi konflik sejauh ini gagal membuahkan hasil - juga akan bertemu dengan para pengungsi Ukraina.

Orban, yang ingin mempertahankan hubungan dengan Moskow, berhati-hati untuk tidak mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin atas perang tersebut.

Dia telah menolak untuk mengirim senjata ke Kiev dan mengkritik sanksi Barat terhadap Moskow, sikap yang memperumit hubungan Hungaria dengan Ukraina dan memperburuk hubungan dengan mitra Uni Eropa-nya.

Dalam masyarakat di mana hak-hak keluarga dan gender menjadi isu politik yang hangat, media pro-Orban mengkritik Paus di masa lalu karena terlalu mendukung para migran dan komunitas LGBTQ.

Namun Zoltan Kiszelly, kepala lembaga think tank pro-pemerintah Szazadveg, mengatakan, Orban akan memanfaatkan kunjungan Paus untuk menekankan "nilai-nilai tradisional bersama, seputar keluarga dan Tuhan".

"Di dalam negeri, Orban bisa mendapatkan keuntungan dari kunjungan ini," kata Kiszelly.

Fransis adalah paus kedua yang mengunjungi Hungaria, setelah Yohanes Paulus II pada 1991 dan 1996.

Baca Juga: