Pendidikan Anak Usia Dini harus bebas dari segala bentuk kekerasan, menjadi lingkungan belajar yang menyenangkan dan inklusif.
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menegaskan, satuan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus bebas dari segala bentuk kekerasan. PAUD harus menjadi lingkungan belajar yang menyenangkan dan inklusif.
"Sejak pertama kali kami meluncurkan Merdeka Belajar, saya menekankan bahwa sistem kita harus bebas dari 3 dosa besar, meliputi perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual," ujar Nadiem, dalam Webinar dan Workshop Pendidikan Anti Kekerasan di Satuan PAUD Senin (16/1).
Nadiem menerangkan, kekerasan di lingkungan pendidikan menjadi perhatian utama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, mengingat hal tersebut dapat berdampak buruk terhadap proses belajar anak. Menurutnya, anak-anak yang mengalami kekerasan akan mengalami trauma berkepanjangan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menekankan pentingnya menyusun strategi dalam memberikan pendidikan antikekerasan terhadap anak usia dini. Pasalnya, anak termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami kekerasan dan eksploitasi.
Dia menambahkan, guru dan orang tua dapat menyosialisasikan nilai-nilai antikekerasan pada anak usia dini. Berbagai cara dapat dilakukan seperti bercerita atau mendongeng, melalui alat permainan, maupun melalui musik.