Tentara Terakota mengacu pada ribuan model tentara, kuda, dan kereta tanah liat seukuran aslinya yang dibangun di sekitar kuburan besar atau mausoleum Shi Huangdi, kaisar pendiri Dinasti Qin yang merupakan kaisar pertama Tiongkok.

Tentara Terakota mengacu pada ribuan model tentara, kuda, dan kereta tanah liat seukuran aslinya yang dibangun di sekitar kuburan besar atau mausoleum Shi Huangdi, kaisar pendiri Dinasti Qin yang merupakan kaisar pertama Tiongkok.

Mausoleum Shi Huangdi ditemukan pada 29 Maret 1974 oleh sekelompok petani yang sedang menggali sumur sekitar 1,5 kilometer di sebelah timur gundukan makam Kaisar Qin di Gunung Li (Lishan).

Ketika ditemukan, wilayah ini penuh dengan mata air dan aliran air bawah tanah, namun setelah berabad-abad, patung terakota dan kondisi kuburan dalam keadaan baik meski di tempat yang cukup basah.

Setelah penemuan itu mendorong para arkeolog Tiongkok, termasuk Zhao Kangmin, untuk menyelidikinya, mengungkap kelompok patung tembikar terbesar yang pernah ditemukan. Tempat ini kemudian menjadi sebuah kompleks museum, wilayah yang telah digali ditutup oleh struktur beratap untuk menjaga dari panas dan hujan.

Penemuan patung terakota memberi informasi sangat berharga terkait peradaban masa lalu Tiongkok. Adanya figur tentara yang realistis memberi wawasan unik tentang peperangan pada masa kuno mulai dari senjata hingga baju besi atau mekanik kereta hingga struktur komando.

Hasil perkiraan pada 2007 terdapat tiga lubang yang berisi tentara terakota yang menampung lebih dari 8.000 tentara, 130 kereta dengan 520 kuda, dan 150 kuda kavaleri. Tinggi badan patung terakota bervariasi menurut pangkatnya.

Patung-patung itu sebagian besar tetap berada di dalam lubang dekat mausoleum Shi Huangdi. Patung terakota non-militer lainnya juga ditemukan di lubang lain, termasuk pejabat, pemain akrobat, orang kuat, dan musisi.

Selain patung, artefak non-terakota lainnya yang ditemukan di situs tersebut ketika para arkeolog berupaya menggali mendekati area makam pusat. Beberapa diantaranya adalah kereta perunggu dan kayu berukuran setengah yang ditarik oleh tim yang terdiri dari empat kuda perunggu.

Ada juga patung burung perunggu, terutama 3 burung bangau yang sangat indah, 20 angsa berleher panjang, dan 20 angsa berleher pendek. Semuanya dibangun di kolam sepanjang 60 meter untuk menciptakan kembali pemandangan sungai.

Terdapat pula replika kandang, pondasi bangunan kuil dan guci penyimpanan gerabah di dalam bangunan lumbung. Terdapat gudang senjata berukuran 100 x 130 meter yang berisi ratusan replika baju besi dan helm, yang masing-masing dibuat dengan cermat dari ratusan potongan batu kecil.

Terdapat makam anggota keluarga kerajaan lainnya dan pejabat tinggi serta patung yang mewakili mereka, termasuk satu makam pemain akrobat istana.

Lalu ada daftar panjang objek nyata, bukan sekadar model. Objek nyata ini terdiri dari 31 burung dan hewan eksotis yang masing-masing dikuburkan di peti mati kayu mereka sendiri, kuda asli dan kerangka lebih dari seratus manusia dengan plakat perunggu. Menurut arkeolog mereka adalah buruh dan narapidana yang meninggal saat mengerjakan makam tersebut.

Semua barang-barang ini jika digabungkan, beserta tata letak khusus dan gagasan peta serta langit makam bagian dalam, dirancang untuk menunjukkan wilayah kekuasaan kaisar pertama Tiongkok memerintah.

Situs makam ini sekarang telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Namun demikian demikian bagian makam sebelah dalam belum digali, mengingat dapat menimbulkan kerusakan benda peninggalan masa lalu itu.

Kaisar Pertama

Shi Huangdi adalah raja negara Qin. Ia juga dikenal sebagai kaisar Tiongkok pertama karena berprestasinya dalam menyatukan beberapa kerajaan di Tiongkok sejak tahun 221 SM, masa awal dimulainya Dinasti Qin.

Ia dikenal sebagai kaisar yang ingin hidup lama dengan melakukan beberapa usaha. Agar terus hidup, para ilmuwan diberi tugas untuk menemukan obat mujarab yang dapat memperpanjang hidupnya sehingga kekuasaan tetap ada di genggamannya.

Utusan muda dikirim melintasi Laut Timur menuju Jepang untuk mencariPenglai, yang dalam mitologi Tionghoa adalah sebuah wilayah legendaris yaitu salah satu dari tiga gunung atau pulau ilahi yang terletak di Laut Timur. Tempat ini disebut sebagai negeri abadi. Usahanya yang tidak wajar itu tentu saja menemui kegagalan.

Namun kaisar ini akhirnya meninggal pada 210 SM. Pemerintahannya singkat namun penuh dengan insiden. Pada periodenya dilakukan pembangunan Tembok Besar Tiongkok untuk menahan serangan dari utara. Selain itu juga terjadi pembakaran buku, sejumlah ribuan karya sastra dan filosofi dihancurkan, dan pembangunan istana kerajaan yang mewah.

Kasus-kasus tersebut mendorong Kaisar Shi Huangdi mendapatkan reputasi abadi sebagai seorang lalim megalomaniak. Tidak heran ia beberapa kali mengalami tiga usaha pembunuhan, karena tindakannya dan pemberontakan dari kerajaan yang ditaklukkan.

Selalu lolos dari usaha pembunuhan membuatnya termotivasi untuk dikenang meski telah meninggal. Usaha lainnya Shi Huangdi adalah membangun mausoleum besar yang proyeknya dimulai pada awal pemerintahannya.

Ternyata pembangunan situs ini tidak mudah. Memerlukan banyak pekerjaan untuk mempersiapkannya proyek tersebut. Langkah pertama yang ditempuh distrik administratif didirikan di lokasi tersebut. Sebanyak 30.000 keluarga direlokasi secara paksa ke sana.

Mereka diberi tugas untuk membangun makam terbesar yang pernah ada dalam sejarah Tiongkok. Akhirnya, ketika Shi Huangdi semakin tua dan menyadari waktu semakin singkat, ratusan ribu pekerja paksa dikirim sebagai tambahan untuk mendorong proyek tersebut hingga selesai.

Dengan makam yang megah Shi Huangdi ingin dikenang lama setelah masa pemerintahannya berakhir. Adanya patung tentara terakota yang jumlahnya sangat banyak, dan adanya perlindungan berupa panah dan merkuri di dalamnya diharapkan bisa mencapai tujuan tersebut. hay/I-1

Baca Juga: