BOGOR- Sebanyak 400 personel Batalyon Infanteri 315/Garuda yang dijuluki pasukan setan sebentar lagi akan berangkat ke Papua. Menjelang keberangkatan ke bumi Cendrawasih, pasukan setan ini dapat arahan langsung dari jenderal bintang satu Kopassus yang kini menjabat DanremDanrem 061/Surya Kencana, Brigjen Brigjen TNI Ahmad Fauzi.

Brigjen Ahmad Fauzi datang langsung ke Mayonif 315/Grd di Jalan Mayjen Ishak Djuarsa, Gunung Batu Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor dalam rangka melaksanakan jam komandan kepada seluruh anggota Yonif 315 /Grd menjelang atau sebelum berangkat Satgas Pamrahwan ke Papua,Selasa (18/5).

Turut hadir mendampingi Danrem 061/Sk, Brigjen TNI Asep Syarifudin, Irdam III/Slw, Kolonel inf Rahman Yadi, Asops Dam III/Slw, Kolonel Rendra Kasi Intelrem 061/Sk, Kasi log rem 061/Sk, Letkol Inf Aryo, Danyon 315/Grd, Letkol Inf Suryanto, Calon Danyon 315/Grd dan Kapten Inf Birawa, Dantim Intelrem 061/Sk. Seluruh 400 personil Yonif 315/Grd yang akan melaksanakan tugas ke Papua juga hadir mendengarkan arahan.

Dalam arahannya, Brigjen Fauzi berharap semua prajurit pasukan setan sudah semakin fokus dan konsen di detik- detik terakhir pemberangkatan Satgas. Ia yakin, seluruh personel telah memberikan pengertian kepada keluarga yang ditinggalkan untuk banyak berdoa demi keselamatan semuanya.

"Kalian jangan khawatir yang di homebase sudah ada yang mengurus, tetap harus semangat, kompak, karena di sana tugas menunggu kalian semua. jadi kalian juga harus siap-siap, atas nama satuan kalian harus mendukung komandan Satgas," kata jenderal bintang satu baret merah tersebut, seperti dikutip dari keterangan tertulis Puspen TNI yang diterima Koran Jakarta, Kamis (20/5).

Brigjen Fauzi juga menegaskan, bahwa pasukan setan yang melaksanakan tugas di daerah Papua hanya fokus melaksanakan pembinaan teritorial. Pasukan harus fokus melaksanakan dan membina daerahnya masing-masing.

"Misalnya memperbaiki atau merenovasi gereja. Melakukan pendekatan dengan pendeta-pendeta, dan kepada para kepala suku. Himbau dan ajak masyarakat kalau ditemukan di pelosok-pelosok yang belum melaksanakan upacara 17-an bersama-sama dengan masyarakat yang selama ini belum pernah mereka lakukan. Bahkan banyak dari satuan tugas lain mereka juga bisa berhasil mendapatkan berapa puluh senjata rakitan dan juga termasuk senjata organik yang berasal dari pembinaan teritorial," tuturnya.

Brigjen Fauzi juga menyampaikan, saat keberangkatan tidak ada keluarga yang mengantar ke Kolinlanmil. Keluarga hanya cukup mengantar di Batalyon 315 /Grd saja. Pasukan setan sendiri akan bertugas 9 bulan saja.

"Kita harus berjuang yang terbaik buat bangsa. Jadi kalian manfaatkan Fokus pada penugasan kalian disana. persiapkan sebaik-baiknya jangan sampai ada masalah apapun, karena penugasan ini adalah berjuang demi NKRI," katanya.

Danrem juga berpesan kepada pasukan setan agar tetap mematuhi protokol kesehatan di saat berangkat, baik di kapal maupun di tempat penugasan. Ini semata untuk mencegah dari penularan Covid-19. Dan juga penyakit lainnya seperti malaria.

Baca Juga: