JAYAPURA- Satuan Tugas Pengamanan wilayah Papua dari Batalyon Infanteri Para Raider 432/WSJ telah selesai bertugas di tanah Cendrawasih. Pasukan ini pun akan kembali ke homebasenya.

Pada hari Minggu (27/6), bertempat di pelabuhan Pelindo IV Jayapura, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan melepas kepulangan Batalyon Infanteri Para Raider 432/WS ke homebasenya. Jenderal bintang satu didikan Kopassus ini pun memberikan apresiasi kepada Batalyon Infanteri Para Raider 432/WSJ.

"Kolakops Korem 172/PWY dan jajarannya merasa sangat terbantu dengan adanya Satgas Yonif 432/WSJ," kata Jenderal Izak dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Selasa (29/6).

Menurut Izak, terdapat 22 Pos satgas dari Batalyon Infanteri Para Raider 432/WSJ di Papua. Dan, Yonif 432 ini bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Sehingga semua daerah yang menjadi tanggung jawabnya bisa terjaga keamanannya. Terutama daerah-daerah yang sulit, yang hanya memiliki akses transportasi udara seperti di Mapenduma.

"Di daerah tersebut tidak ada satuan yang lain hanya mereka, tetapi mereka bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik," ujar Brigjen Izak.

Brigjen Izak juga mengungkapkan bahwa Satgas Yonif PR 432/WSJ akan digantikan dengan pasukan organik dari Kodam XVII/Cenderawasih yakni dari Yonif Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti. Tak lupa, Brigjen Izak juga mengingatkan, agar setiap prajurit selalu waspada. Melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokoknya. Serta selalu menjadi solusi dalam setiap kesulitan yang dihadapi masyarakat di daerah tanggung jawabnya.

"Inilah selalu kami tekankan kepada setiap satuan yang bertugas di Papua agar mejaga kewaspadaan dan disiplin dalam melaksanakan tugas operasi. Hal tersebut adalah yang utama tidak boleh lengah sedikitpun, karena daerah ini daerah operasi, di mana kewaspadaan dan disiplin itu sangat penting. Yang tidak disiplin pasti akan menjadi korban dalam medan penugasan," tuturnya.

Sementara itu dalam amanatnya Brigjen TNI Izak Pangemanan juga menekankan agar pengalaman, kejadian selama penugasan sebagai evaluasi tugas kedepan. Sehingga akan meningkatkan profesionalisme sebagai seorang prajurit dalam melaksanakan tugas operasi. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas operasi merupakan kebanggaan setiap prajurit dan satuan.

"Serta menjadi pengalaman berharga untuk dijadikan referensi dan motivasi dalam menghadapi tugas-tugas pada masa depan," ujarnya.

Pada akhir amanatnya, Danrem 172/PWY selaku Dankolakops melarang prajurit membawa flora dan fauna yang dilindungi serta agar selama perjalanan tetap melaksanakan Prokes.

Baca Juga: