SITUBONDO - Di keheningan malam tepat pada hari H jam J, dengan menggunakan 2 Pesawat Udara TNI AL jenis Casa tanpa diketahui musuh para pasukan khusus dari Prajurit Intai Amfibi (Taifib) Marinir dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL mulai melompat satu persatu dari ketinggian 6000 feet untuk melaksanakan terjun tempur dan Rubber Duck Operation (RDO) menuju titik koordinat dropping zone (DZ) di darat dan di tengah laut yang selanjutnyabermanuver dengan senyap menuju sasaran.

Itulah bagian dari Latihan Operasi Dukungan Pasukan Khusus Gabungan (Latopsdukpassusgab) TNI AL Tahun 2021 antara Taifib Korps Marinir TNI AL dan Kopaska TNI AL di daerah latihan pertempuran Marinir Banongan Situbondo Jawa Timur, kemarin.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, didampingi Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono meninjau secara langsung latihan gabungan Pasukan Khusus TNI AL.

"Prajurit Taifib Korps Marinir dan Kopaska Koarmada TNI AL, melaksanakan Latihan Operasi Dukungan Pasukan Khusus Gabungan TNI AL TA 2021 di Surabaya, Situbondo dan sekitarnya dalam rangka mendukung tugas pokok Kogab TNI," kata KSAL.

Dalam latihan ini seluruh Pasukan Khusus TNI AL melaksanakan materi latihan mulai dari terjun tempur yang dilakasanakan malam hari dengan tujuan mengutamakan faktor kerahasiaan. Rubber Duck Operation (RDO), latihan yangdiawali dengan menerjunkan perahu karet dari pesawat selanjutnya para penerjun dengan teknik free fall menyusul mendarat di laut dengan material perahu karet langsung menuju pantai yang dikuasai musuh mengutamakan faktor kecepatan.

Stabo (Suspention Tactical Airbourne Operations) yaitu suatu tehnik pemindahan pasukan lewat udara dengan menggunakan tali yang digantungkan pada helikopter dengan tujuan untuk melaksanakan eksfiltrasi dari suatu tempat dengan cepat.

Dari beberapa teknik tersebut harus dilakukan oleh pasukan khusus yang sudah sangat terlatih karena dalam pelaksanaan suatu operasi sangat dibutuhkan kerahasiaan, kecepatan, kecermatan, ketelitian dan perhitungan yang tepat karena resiko yang sangat tinggi terhadap keselamatan pasukan maupun alutsista.

Tujuan Latopsdukpassusgab ini adalah untuk menguji kemampuan, keterampilan dan kesiapan pertempuran darat, laut dan udara prajurit Taifib Korps Marinir dan Kopaska Koarmada TNI AL dalam rangka mendukung tugas pokok Kogab TNI.

Perlu kita ketahui, Taifib adalah satuan elit dalam Korps Marinir yang memiliki spesialisasi dalam operasi pengintaian amfibi dan pengintaian khussus. Dahulunya satuan ini dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi).

Untuk menjadi anggota Taifib, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun. Salah satu program latihan bagi siswa pendidikan intai amfibi, adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 3 km. Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk ke dalam Detasemen Jala Mengkara, pasukan elitnya TNI Angkatan Laut.

Sedangkan Kopaska adalah Komando Pasukan Katak Angkatan Laut atau lebih dikenal dengan sebutan Puskopaskal adalah unit pasukan penyelam (Manusia katak) dan Peledakan (demolisi) dari TNI AL.

Hadir dalam kegiatan peninjauan tersebut mulai dari Dankodiklatal Laksdya TNI Nurhidayat,Pejabat Utama Mabesal, Pangkotama TNI AL Wilayah Surabaya, Pejabat Utama Mako Kormar dan Komandan Komando Latih Korps Marinir (Dankolatmar).

Baca Juga: