WASHINGTON - Pasukan Amerika menembak jatuh tiga drone penyerang di dekat kapal komersial di Laut Merah pada Jumat (23/2) dan menghancurkan tujuh rudal jelajah anti-kapal yang ditempatkan di darat, kata militer AS.

Kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran telah menargetkan pelayaran dan serangan mereka terus berlanjut meskipun Amerika dan Inggris berulang kali melakukan serangan untuk melemahkan kemampuan kelompok itu.

Pada Jumat pagi, pasukan AS "menembak jatuh tiga serangan satu arah (drone) Houthi di dekat beberapa kapal komersial yang beroperasi di Laut Merah. Tidak ada kerusakan pada kapal apa pun," kata Komando Pusat (CENTCOM) di media sosial.

Dalam sebuah pernyataan pada hari yang sama, CENTCOM mengatakan pasukan AS menghancurkan "tujuh rudal jelajah anti-kapal Huthi yang didukung Iran yang siap diluncurkan menuju Laut Merah."

Dikatakan, serangan-serangan itu yang dilakukan antara pukul 12.30 hingga 19.15 waktu Sanaa, dilakukan untuk membela diri.

"Pasukan CENTCOM mengidentifikasi rudal-rudal ini di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menyimpulkan bahwa rudal-rudal tersebut merupakan ancaman terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sehari sebelumnya, pasukan Amerika menyerang empat drone Houthi serta dua rudal jelajah anti-kapal, kata CENTCOM, seraya menambahkan bahwa senjata tersebut "siap diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menuju Laut Merah."

Kelompok Houthi mulai menyerang kapal-kapal Laut Merah pada bulan November. Mereka menyatakan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza, yang telah dirusak oleh perang Israel-Hamas.

Pasukan Amerika dan Inggris membalas dengan serangan terhadap kelompok Houthi, yang sejak itu menyatakan kepentingan Amerika dan Inggris sebagai sasaran yang sah juga.

Kemarahan atas tindakan Israel yang menghancurkan di Gaza - yang dimulai setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober - telah berkembang di Timur Tengah, memicu kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.

Baca Juga: