JAKARTA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas memastikan atmosfer akademik perguruan tinggi berjalan dengan baik. Sebab sejak pandemi Covid-19, perkuliahan harus dilaksanakan secara daring yang membuat atmosfer akademik di kampus kurang optimal.

Demikian keterangan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Reini Wirahadikusumah, dalam dialog Persiapan PTM terbatas, di Jakarta, Kamis (7/10). "Atmosfer akademik ini sesuatu yang betul-betul kita sadari sebagai sesuatu yang hilang. Nilainya sangat besar. Ini adalah sesuatu yang harus diperjuangkan," ujarnya.

Dia menyebut, atmosfer akademik tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga para dosen.

Reini mengakui, selama 18 bulan perkuliahan daring sebagian besar capaian dan hasil pembelajaran di ITB terpenuhi. Sebab ITB sendiri memiliki teknologi yang relatif lebih siap. Kondisi tersebut tidak bisa disamakan di setiap kampus.

Dia menekankan, untuk memenuhi kembali atmosfer akademik harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan ada euforia sampai mengabaikan peraturan dan protokol kesehatan penanganan Covid-19. "Kalau kondisi tetap berjalan begini, kita semakin membaik," jelasnya.

Reini juga mendorong mahasiswa, khususnya di ITB, untuk mendapat vaksinasi. Tidak hanya untuk syarat PTM terbatas, tapi juga memutus rantai penularan Covid-19. "Mahasiswa harus jadi duta prokes dan duta vaksin Covid-19," tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Paristiyanti Nurwardani, mengatakan, perguruan tinggi sangat siap menggelar PTM terbatas.

Untuk protokol kesehatan, kebanyakan kampus sudah menyiapkan prasarana dan sarana protokol kesehatan.

Pengamat Pendidikan dari Komite Nasional Pendidikan, Andreas Tambah, menilai, persiapan PTM terbatas di perguruan tinggi harus lebih baik. Sebab mahasiswa seharusnya tahu persis tentang Covid-19 sehingga bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin. Di sisi lain, kampus harus benar-benar mampu menjamin kesehatan para mahasiswanya. "Apabila kampus tidak mampu menjamin kesehatan mahasiswa akan menimbulkan masalah baru," katanya.

Baca Juga: