JAKARTA - Pemerintah memastikan pasokan cabai aman. Komoditas hortikultura tersebut berkontribusi besar dalam pengendalian laju inflasi pangan.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto mengatakan data Early Warning System (EWS) total produksi Cabai Rawit Nasional pada September diperkirakan 109.936 ton dan kebutuhan cabai 75.162 ton sehingga neraca cabai rawit surplus 34.774 ton.

Untuk cabai besar total produksi nasional diperkirakan 85.817 ton dan kebutuhan mencapai 74.959 ton sehingga neraca cabai besar surplus sebesar 10.858 ton.

"Artinya, pasokan cabai nasional pada bulan September aman. Pada 2022, komoditas cabai menjadi salah satu penyumbang inflasi sebagai akibat dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Menyikapi hal tersebut, pemerintah mengambil langkah-langkah pemenuhan pasokan cabai salah satunya bermitra dengan petani-petani andal dan yang memiliki komitmen yaitu Champion cabai," katanya, Kamis (14/9).

Lebih lanjut, Prihasto mengatakan saat ini pemerintah bermitra dengan 11 champion cabai yang tersebar di 10 kabupaten sentra produksi cabai salah satunya Lombok Timur. Pada 2022, komitmen champion dengan pemerintah adalah menyediakan stok sebesar 600 ha atau setara 1.250 ton dan pada 2023 seluas seluas 1.250 ha setara 2.750 ton. Pasokan tersebut digunakan sebagai cadangan pasokan untuk mengirim ke daerah defisit.

"Komitmen champion cabai Lombok Timur sendiri pada 2023 sebesar 200 hektar. Ditjen Hortikultura dalam hal ini memberikan dukungan kepada champion untuk pemenuhan stok dengan memfasilitasi saprodi terdiri dari pupuk NPK, mulsa dan asam humat," tuturnya.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melakukan panen dan tanam cabai di hamparan lahan 25 hektare di Lombok Timur. Kehadiran Mentan SYL di Lombok Timur ini juga ditargetkan untuk mengendalikan inflasi nasional di tengah acaman kemarau panjang (El Nino), karena cabai menjadi salah satu komoditas strategis pengendali inflasi.

"Lombok Timur (pertanian) dapat secara langsung memberikan kontribusi terhadap kehidupan masyarakat yang ada dan sumbangsih terhadap perekonomian nasional," demikian dikatakan Mentan melalui keterangannya pada acara tanam cabai di Desa Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, Kamis (14/9).

Kendalikan Inflasi

Mentan menyebut jika tidak dikelola dengan baik, cabai dapat menjadi salah satu komoditas sumber inflasi. Indonesia tercatat menjadi negara dengan inflasi yang sangat rendah dan cabai menjadi salah satu komoditas pertanian yang berkontribusi mengendalikan inflasi tersebut.

"Produktivitas cabai di Lombok Timur ini yang kita panen tadi 6 ton perhektar. Itu bisa menghasilkan 30 juta rupiah per panen, dibanding tanaman lain cabai sangat menjanjikan," ujarnya.

Baca Juga: