JAKARTA - Perusahaan analisis tren bisnis WGSN menerbitkan Laporan "Asia: Markets to Watch 2023." Laporan tersebut mengungkapkan ada lima pasar di Asia Pasifik dengan industri ritel yang berkembang pesat, salah satunya adalah Indonesia. Lembaga ini menilai negeri ini berhasil memulihkan berbagai sektor industrinya mulai dari produkconsumer goods, ritel, hingga infrastruktur.

Sebagai negara berkembang dengan perkembangan industrie-commerceyang masif, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Setelah pandemi, PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia pada 2022 mencapai nilai tertingginya sebesar 5,31 persen dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir.

Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat penetrasi internet tinggi sebesar 66 persen pada 2022, dengan komposisi demografi 52 persen dari 270 juta penduduk merupakan kaum milenial dan gen-Z yang mahir menggunakan teknologi digital. Ke depannya, prioritas dan perilaku konsumen Indonesia akan ditentukan oleh pengaruh generasi muda yang semakin dominan.

"Kini, konsumen Indonesia lebih memilih untuk mendukungbrandlokal melalui inisiatif Support Lokal. Trenhyperlocalismakan membuka peluang bagi merek dalam negeri untuk saling berkolaborasi menciptakan produk yang memiliki nilai warisan budaya," menurut APAC Consultant WGSN, Annya Suhardi, dalam paparan hasil riset tersebut di Jakarta Rabu (7/6).

Inisiatif tersebut juga didukung oleh potensi ekonomi kreator yang masif di kawasan Asia Pasifik dengan nilai belanja 1 triliun dollar AS atau setara dengan 15 kuadriliun rupiah. Bagi Annya sudah menjadi hal biasa bagi merek untuk bekerja sama dengan kreator konten guna meningkatkan penjualan dan visibilitas merek, terutama untuk konsumen berusia muda yang menunjukkan preferensi berbelanja produk lokal.

Saat ini, sebagian besar perilaku konsumen di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, memiliki preferensi untuk mencari hiburan karena tingginya tuntutan pekerjaan. Laporan WGSN menunjukkan ekonomi kreator akan memainkan peran penting dalam membentuk tren konsumen di Indonesia. Kreativitas pan-Asia yang terinspirasi oleh nostalgia dan gerakan Support Lokalakan menjadi kekuatan merek lokal.

"Selain itu, gerakan ini juga dapat mendorong industrivideo gameIndonesia yang memiliki berbagai nilai budaya lokal untuk mencapai potensi maksimalnya," kata dia.

Meskipun kawasan Asia Pasifik sudah memasuki era pasca pandemi Covid-19, tingginya kenaikan inflasi dan suku bunga tetap memicu kekhawatiran masyarakat mengenai kenaikan biaya hidup. Oleh karena itu, banyak konsumen yang semakin cermat dalam menentukan preferensi berbelanjanya agar sesuai dengan keinginan mereka di tengah tantangan ekonomi saat ini.

Baca Juga: