JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berbalik menguat, hari ini (25/1), meskipun koreksinya bersifat terbatas. Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sikap pelaku pasar yang cenderung menunggu alias wait and see rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) pekan ini.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (25/1), bergerak menguat terbatas dengan support 7.170 dan resistance 7.240 .

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/1) sore, ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 28,41 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.227,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,52 poin atau 0,57 persen ke posisi 966,25.

"Pergerakan indeks di Asia didukung oleh optimisme bahwa pemerintah Tiongkok akan menawarkan dukungan untuk pasar saham. Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Qiang pada Senin (22/1) menegaskan perlunya kebijakan yang lebih nyata untuk menopang pasar saham dan meningkatkan tingkat kepercayaan investor," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan yang meningkat sebesar 1,80 persen.

Baca Juga: