JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beepotensi menguat pada awal pekan pendek perdagangan jelang libur panjang Lebaran 2023. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen dari dalam negeri, seperti data neraca perdagangan dan rapat dewan gubernur Bank Indonesia (RDG BI), serta dari eksternal berupa perkembangan ekonomi Tiongkok.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama menilai pelaku pasar akan menantilan jasil RDG BI pada 17-18 April 2023. Selain itu, investor juga akan menantikan data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok yang akan dirilis Selasa (18/4).

Karenanya, Nafan memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (17/4), bergerak cenderung memguay dengan support di kisaran 6.768-6.787, sedangkan resistance pada level 6.830-6.869.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/4) sore, ditutup menguat mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG ditutup menguat 32,97 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.818,5. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 7,01 poin atau 0,74 persen ke posisi 950,9.

"International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen dari proyeksi sebelumnya di level 4,8 persen untuk tahun 2023, dan meningkat menjadi 5,1 persen pada tahun 2024," tulis Tim Riset Ajaib Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut mencerminkan Indonesia masih dapat tumbuh dengan baik di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir Maret 2023 telah menerima Rp80,08 triliun kas negara setelah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen sejak April 2022.

Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) mencatat defisit anggaran pemerintah yang tumbuh 63 persen year on year (yoy) menjadi sebesar 1,1 triliun dollar AS.

Baca Juga: