JAKARTA - Kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 hingga 5,32 persen nampaknya tidak membuat pasar terkejut. Sikap ini membuat rupiah akan melanjutkan tren penguatannya.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar tidak kaget dengan rilis data pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2020. Sebab, sebelumnya baik pemerintah, Bank Indonesia (BI) maupun para pengamat sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II akan tumbuh negatif.

Dia menambahkan kontraksi pada triwulan II hampir terjadi di semua negara baik di AS, Eropa maupun sebagian Asia. "Indonesia yang terendah kontraksinya sehingga pasar kembali percaya dengan fiundamental perekonomian dalam negeri, sehingga modal asing kembali membanjiri pasar dalam negeri," ujar Ibrahim, Jakarta, Rabu (5/8).

Dengan sentimen itu, rupiah diperkirakan masih akan bergerak positif di hadapan dollar AS, hari ini (6/8), di kisaran kisaran 14.520 hingga 14.14.580 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (5/8), ditutup menguat menguat 75 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.550 rupiah per dollar AS.

uyo/E-10

Baca Juga: