Aktivitas dilakukan pascapandemi guna meningkatkan kembali laju pertumbuhan ekonomi agar dapat bersaing di ­Jabodetabek.

DEPOK - Kegiatan rutin seperti Pasar Rakyat yang digelar setiap malam takbiran diklaim mampu menggerakkan ekonomi warga terutama para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Penegasan ini diklaim Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Senin (24/4).

"Kita berusaha untuk menyejahterakan rakyat. Pasar rakyat yang diadakan setiap malam takbiran sebagai sebuah aset penting warga Depok. Sebab, kegiatan tersebut dapat melahirkan omzet, khususnya juga bagi orang-orang di Kampung Lio dan sekitarnya yang menjadi lokasi pasar rakyat. Harapannya, mereka akan semakin sejahtera," kata Mohammad Idris.

Menurut Idris, Pasar Rakyat, ada sebanyak 800 lapak pedagang tersedia di pasar tersebut. Tujuannya agar masyarakat dapat melakukan aktivitas ekonomi. Wali Kota berharap dengan kehadiran pasar rakyat dapat meningkatkan kembali laju perekonomian Kota Depok. Agar nantinya laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok bisa kembali bersaing, minimal di Jabodetabek.

"Jadi, aktivitas tersebut dilakukan pascapandemi guna meningkatkan kembali laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok. Sebenarnya sudah cukup baik kenaikan pertumbuhan ekonominya. Angkanya, sudah lima koma sekian. Kami ingin menaikkan lagi karena target 2024 bisa sampai tujuh persen," jelasnya.

Menurut Idris, dengan pertumbuhan setinggi tersebut, Depok akan kembali mampu bersaing dengan laju pertumbuhan ekonomi, minimal di Jabodetabek. Untuk menaikkan pertumbuhan, dibutuhkan pasar-pasar seperti ini di mana para pelaku dan pengunjungnya memang warga Depok.

Idris pun minta kecamatan dan kepala dinas terkait, mendata tempat-tempat yang representatif untuk dijadikan lokasi menggelar pasar rakyat. Semakin banyak pasar rakyat, ekonomi jelas bakal tambah bergairah.

Sementara itu, terkait hari Lebaran, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, mengajak warga untuk menjaga nilai toleransi. Ajakannya tersebut terkait adanya perbedaan Lebaran tahun ini. "Sesuai dengan imbauan Majelis Ulama Indonesia, kita harus toleran dan tetap bersatu, saling menghormati menyikapi perbedaan Lebaran," ujarnya.

Ia juga mengajak momentum hari Lebaran ini dijalani dengan kesederhanaan. Menurut Imam, menyambut Lebaran dengan berfoya-foya akan mubazir.

Baca Juga: