Pemprov minta maaf kepada masyarakat khususnya yang melintasi area Pasar Pramuka karena pembangunan LRT menyebabkan kemacetan.
JAKARTA - Demi kenyamanan akses warga, maka Pasar Pramuka nantinya terkoneksi dengan jaringan Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta. Konsumen juga akan bebas dari kemacetan.
"Saya ingin melihat revitalisasi pasar-pasar di Jakarta antara lain Pasar Pramuka, nanti konsepnya akan terkoneksi dengan LRT," jelas Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono saat berkunjung ke Pasar Pramuka, Jumat. Saat ini pasar tersebut sedang direvitalisasi. Heru menjelaskan, proyeksi itu karena saat ini LRT Jakarta fase 1B rute Velodrome-Manggarai sedang berlangsung. "Saat ini adalah titik dari Pegangsaan II sampai dengan Velodrome.Selanjutnya, nanti menuju ke Manggarai.
Tahap yang paling cepat digunakan adalah Velodrome - Pramuka, sambil proses strukturnya ke Manggarai," ujar Heru. Dia meminta maaf pada masyarakat khususnya yang melintasi area Pasar Pramuka karena pembangunan LRT menyebabkan kemacetan.
"Mudah-mudahan bisa cepat kami selesaikan. Sampai Pramuka ditargetkan akhir tahun ini konstruksi sudah selesai dan mungkin berlanjut. Mudah-mudahan akhir tahun ini lalu lintas jalan bisa normal," jelasnya.
Fase 1B menghubungkan Velodrome - Manggarai sepanjang 6,4 kilometer dengan lima stasiun antara yaitu Stasiun Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman dan Manggarai.
"Jarak satu stasiun ke stasiun lain sekitar satu hingga dua menit perjalanan," katanya.
Hingga 14 Juli 2024, progres proyek LRT Jakarta mencapai 22,4 persen. Proyek ini direncanakan dikerjakan selama 36 bulan dengan target pertama uji coba terbatas hingga Stasiun Rawamangun pada akhir 2024. Proyek didanai sepenuhnya oleh APBD Jakarta senilai 5,3 triliun.
Sementara itu, target selesai hingga Manggarai pada akhir 2026. Selain itu, Heru juga membahas kegiatan sembako murah pada hari Jumat pagi di Pasar Pramuka.
Pemerintah Provinsi Jakarta menyiapkan sebanyak 1000 paket sembako terdiri dari beras premium lima kilogram, minyak goreng dua liter, gula pasir satu kilogram dan tepung terigu satu kilogram.
"Saya berterima kasih kepada Dirut Jakpro, Pasar Jaya, dan Dharma Jaya. Kami memberikan bantuan sembako murah. Kehadiran Pemda Jakarta selalu agar masyarakat mendapatkan sembako murah dan kebutuhan lainnya," kata Heru.
Potong Kabel
Sementara itu, Dinas Bina Marga Provinsi Jakarta memotong kabel udara semrawut di Jalan Cikajang, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keindahan dan penataan tata kota.
"Untuk pemotongan atau penurunan kabel udara di sisi kanan dan kiri Jalan Cikajang dilakukan sepanjang 1.800 meter," kata Pengelola Sarana dan Prasarana Utilitas, Dinas Bina Marga Jakarta, Ahmad Joddy di Jakarta, Jumat.
Ahmad mengatakan pemotongan atau penurunan sepanjang 1.800 meter itu telah merapikan sebanyak 31 kabel udara jaringan telekomunikasi. Dikatakan, kabel yang sudah dipotong tersebut merupakan kabel-kabel yang tidak aktif lantaran dimasukkan ke dalam sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).
Ke depan, lanjut dia, masih akan melakukan penertiban kabel hingga akhir tahun ini, khususnya di Jakarta Selatan. "Lokasinya ada di Jalan Pattimura, Jalan Sultan Hasanudin dan Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru," ucapnya.
Head Corporate Communications PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Santy Pradayini menyebutkan, selain sebagai penerima penugasan atas penyelenggaraan SJUT, juga sangat mendukung upaya merapikan kabel udara ini. "Kami juga memohon dukungan dari seluruh operator jaringan telekomunikasi untuk terus ikut serta dalam prosesnya. Itu mulai dari pemotongan hingga memasukkan kabel-kabel tersebut ke dalam SJUT," ujar Santy.
Sementara itu, Lurah Petogogan, Nina Permata, menyambut baik penertiban kabel udara semrawut tersebut. Menurut Nina, selama ini dia juga sudah membantu merapikan dengan cara mengikat kabel yang semrawut tersebut.