BUMD DKI Jakarta menggelar pasar murah di 92 titik untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok seperti beras, tepung, daging menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta sektor pangan menggelar pasar murah yang tersebar pada 92 titik hingga 9 Mei mendatang untuk mendukung stabilisasi harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

"Kami melihat kepadatan atau potensi masyarakat akan membeli, keterjangkauannya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati saat rapat bersama Komisi B DPRD DKI di Jakarta, Rabu (23/3).

BUMD DKI Jakarta yang terlibat kegiatan pasar murah itu, yakni Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan Food Station Tjipinang.

Ada pun 92 lokasi pasar murah itu tersebar pada empat lokasi Jakgrosir, gerai pangan (dua lokasi) di Pulau Sebira dan Pulau Pramuka.

Kemudian, 32 lokasi di Jakmart yang tersebar di Blok B Tanah Abang, Rusun Nagrak dan Rusun Pesakih, serta 54 Pusat Distribusi Mini.

Kebutuhan pokok yang dijual itu di antaranya beras, tepung terigu, gula pasir, dan daging sapi.

Untuk harga tepung terigu misalnya dijual 8.500 rupiah per kilogram dari harga pasaran 9.700 rupiah, beras long grain ukuran lima kilogram dijual 55.000 rupiah atau lebih murah dari harga pasaran 59.000 rupiah.

Daging sapi per kilogram dari 110.000 rupiah menjadi 102.000 rupiah, daging sapi iga beku dari 140.000 rupiah menjadi 95.000 rupiah dan gula pasir 13.500 rupiah per kilogram. Namun, dalam pasar murah itu tidak menjual minyak goreng baik curah dan kemasan.

Direktur Perkulakan dan Ritel Perumda Pasar Jaya Anugerah Esa mengatakan pihaknya tidak memiliki minyak goreng curah untuk dijual dalam program pasar murah. "Kami tidak punya yang curah bahkan Food Station juga tidak ada yang curah, sekarang yang kami punya itu yang kemasan," ucapnya.

Sedangkan minyak goreng kemasan itu dijual dengan harga sesuai mekanisme pasar. Di sisi lain, ia mengharapkan adanya pasar murah yang menjual sejumlah komoditas itu dapat membantu meringankan harga kebutuhan pokok.

"Secara tidak langsung traffic terbentuk, tidak bisa kami nyatakan 100 persen membantu tapi kalau melihat tren pangan murah di Februari dan Maret itu lonjakan tinggi, artinya masyarakat memang membutuhkan," tutur Anugerah.

Stok Aman

Pemprov DKI Jakarta memastikan stok pangan terutama bahan pokok di Ibu Kota dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan warga selama bulan Ramadan. "Kami sudah menghitung bahwa secara stok ketersediaan itu aman, baik jumlah maupun mutunya," kata Suharini Eliawati.

Ia juga memastikan enam kebutuhan pokok yang dialokasikan untuk kelompok masyarakat miskin dan rentan atau subsidi pangan murah dalam kondisi aman. Sebanyak enam kebutuhan pokok yang dialokasikan untuk subsidi pangan murah itu berupa beras, daging sapi, daging ayam, telur, susu, dan ikan kembung.

Sementara itu, Direktur Utama BUMD DKI, Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo dalam paparannya menjelaskan stok beras per Selasa (22/3) mencapai sekitar 30.000 ton.

Adapun rata-rata konsumsi beras di DKI mencapai 86.000 ton per bulan atau rata-rata per hari mencapai 2.800 ton dan stok masuk per hari sekitar 3.000 ton.

Dalam paparannya, untuk persiapan stok pangan yang lain di antaranya gula pasir pengadaan sebanyak 1.500 ton dan minyak goreng pengadaan sebanyak 75.000 ton. Telur ayam isi 15 butir dengan total pengadaan 400 ton dan tepung terigu serbaguna dengan total pengadaan 100 ton.

Dinas KPKP DKI sudah memetakan prognosa kebutuhan pangan selama periode bulan puasa hingga Idul Fitri yakni April-Mei 2022 yakni untuk beras diperkirakan mencapai 208.000 ton.

Daging sapi sebanyak 7.576 ton, daging ayam sebanyak 67.245 ton, telur ayam sebanyak 73.174 ton, cabai rawit merah 7.110 ton. Kemudian, cabai besar keriting mencapai 8.679 ton, bawang merah sebanyak 19.894 ton, bawang putih sebanyak 5.444 ton, gula pasir sebanyak 16.796 ton, dan minyak goreng sebanyak 53.127 ton.

Baca Juga: