JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad terus mendorong peningkatan kesejahteraan petani di antaranya dengan hasilkan produk hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan. Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di masa pandemi covid 19, hortikultura banyak dicari untuk peningkatan imun.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa salah satu komoditi yang menjadi primadona di pasar domestik maupun prospektif dilirik pasar global adalah pisang mas Kirana. "Pasar ekspor pisang mas Kirana dari Lumajang saat ini luar biasa," ucapnya di Jakarta akhir pekan lalu.

Pengembangan pisang mas Kirana didukung semua pihak. Kementan telah bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM. Ini ditenggarai bisa menjadi tonggak pengungkit program Ditjen Hortikultura, yakni pengembangan Kampung Hortikuktura khususnya Kampung Pisang Mas Kirana. Skemanya melalui kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi di antaranya melalui koperasi dan pengembangan UMKM Hortikultura.

Pisang merupakan komoditas unggulan untuk pengembangan kampung buah. Pada 2021, 56 Kampung Pisang dikembangkan dengan skala ekonomi di Indonesia dan di antaranya adalah pisang mas kirana yang sudah mulai dikembangkan tidak hanya di Lumajang namun juga di daerah lain di antaranya Tanggamus dan Gunung Kidul.

Kementan menegaskan RI tak kekurangan buah. Indonesia memiliki beragam jenis buah tropis yang tidak ada di negara lain sehingga sangat terbuka untuk bisa dinikmati oleh dunia.

Baca Juga: