Amazon meluncurkan fitur Amazon Interactive Video Service (IVS) yang memungkinkan penjual dan pembeli berinteraksi secara langsung melalui siaran langsung atau live streaming. Fitur IVS dihadirkan Amazon demi menarik lebih banyak konsumen di indonesia dan Filipina.

Head of Solutions Architecture in ASEAN at AWS Paul Chen dalam sebuah acara virtual pada Selasa (19/4), mengungkapkan fitur IVS Amazon mempermudah penjual untuk membangun engagement dengan pembeli, seperti memunculkan tampilan-tampilan produk ketika live streaming berlangsung, melakukan sesi tanya jawab mengenai karakteristik dan harga produk melalui kolom komentar, hingga menggelar polling produk favorit.

Selain berinteraksi, umpan balik yang diterima penjual nantinya dapat digunakan penjual untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya membangun brand image yang positif.

Fitur live streaming telah diprediksi menjadi tren baru dalam dunia e-commerce. Paul bahkan memperkirakan jumlah konsumen yang menggunakan layanan live streaming mencapai 400 juta di Asia Pasifik. Pasar video streaming juga diperkirakan akan bernilai 247 miliar Dolar Amerika pada 2027.

"Diperkirakan pasar ini akan bernilai sekitar 247 miliar Dolar AS pada 2027," kata Paul.

Paul juga mengungkapkan jumlah penggunaan video streaming di Asia Tenggara juga bertumbuh pesat, baik untuk keperluan berbelanja online hingga bermain game.

Tidak hanya Paul, platform manajemen pengalaman artificial intelligence (AI) SurveySensum dalam laporan bertajuk "E-commerce Trends 2022 Indonesia" mengemukakan layanan live streaming berhasil meningkatkan penjualan hingga 40 persen.

Namun, Paul mengakui membangun pengalamanlive streaminginteraktif tidak mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan seperti koneksi dengan latensi rendah, pengetahuan dan pengalaman mengenai layananover the top(OTT) serta membuat siaran langsung videowork-flow. Kendati demikian, Paul menegaskan kehadiran Amazon IVS justru ditujukan untuk menjawab tantangan tersebut.

Baca Juga: