Jakarta - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyebutkan perusahaan di Jakarta wajib memperkerjakan seseorang tanpa memandang fisik termasuk kaum disabilitas.
"Semua kantor di Jakarta, wajib menandatangani kontrak bahwa mereka adalah perusahaan yang akan memperkerjakan siapapun tanpa memandang apakah disabilitas atau tidak, " kata Ridwan Kamil dalam debat cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta, Minggu.
Ridwan juga menambahkan selama kaum disabilitas yang dipekerjakan itu mampu bekerja di perusahaan tersebut.
"Contoh tuna netra, dia bisa dipekerjakan di data center atau call center kan tidak perlu visual cukup suara, " katanya.
Ridwan juga menyebutkan sudah melakukan sejumlah perubahan terkait kaum disabilitas selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Perubahannya banyak, mungkin tidak 100 persen, tapi kalau ditanya angka saya bisa buktikan betapa perubahan-perubahan untuk golongan disabilitas itu sangat signifikan, " katanya.
Ridwan juga menambahkan jika dia nantinya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta akan memastikan Jakarta ramah untuk semua khususnya kaum disabilitas.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat pertama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10) malam.
Peserta debat tersebut adalah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Tema yang diangkat dalam debat perdana yakni "Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global".
Adapun visi, misi dan program kerja yang disampaikan masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta melalui debat ini diharapkan memberi pertimbangan bagi para pemilih saat hari pemungutan suara pada 27 November 2024.
KPU DKI Jakarta menjadwalkan debat tahap dua dari calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta pada 27 Oktober yang dilanjutkan debat ketiga pada 17 November.