Phnom Penh - Partai penguasa yang dipimpin Perdana Menteri Kamboja Hun Sen merebut mayoritas kursi dalam pemilihan umum yang digelar pada Minggu (23/7) tanpa adanya pesaing setelah partai oposisi utama dilarang ambil bagian dalam pemilu itu.
Menurut hasil penghitungan awal yang dilihat olehKyodopada Senin, Partai Rakyat Kamboja (CPP) pimpinan Hun Sen mendapatkan 120 dari 125 kursi di Majelis Nasional, sedangkan partai royalisFUNCINPECmemenangkan lima kursi sisanya.
Komite Pemilu Nasional diperkirakan merilis hasil resmi pemilu sekitar awal bulan depan.
Saingan beratCPP,Partai Cahaya Lilin,pada Mei laludinyatakan tidak boleh mengikuti pemilu oleh Komite Pemilu Nasional karena dinilai cacat administrasi.
Cahaya Lilin memenangkan hampir 20 persen kursi dewan komune yang diperebutkan dalam pemilihan daerah tahun lalu.
Pencoretan partai oposisi dari pemilu di Kamboja dipandang sebagai upaya untuk melanggengkanCPPuntuk terus berkuasa.
Situasi serupa pernah terjadi pada 2018 ketika Mahkamah Agung membubarkan partai oposisi Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) menjelang pemilu. Saat itu,CPPberhasil memenangi semua 125 kursi di Majelis Nasional.
Hun Sen telah menjabat sebagai perdana menteri selama 38 tahun.KepemimpinannyadiCPPdiduga akan segera berpindah ke putranya.
Ketika diwawancarai stasiun TV Hong Kong,PhoenixTV, pada Kamis (20/7), Hun Sen mengatakan bahwa setelah pemilu, dalam tiga hingga empat pekan ke depan, dia akan menyerahkan kekuasaan kepada putranya, HunManet(45).
HunManetmerupakan lulusan Akademi Militer AS diWestPointdan meraih gelar doktor dari UniversitasBristol, Inggris. Dia kini menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Kamboja.
Partai PM Hun Sen Menang Telak Setelah Oposisi Dilarang Ikut Pemilu Kamboja
24 Juli 2023, 22:51 WIB
Waktu Baca 1 menit