TOKYO - Sejumlah partai-partai oposisi di Jepang kembali bersatu untuk menyusun kekuatan jelang pelaksanaan pemilihan umum untuk melawan partai berkuasa yaitu Liberal Democratic Party (LDP).

Mengutip laporan dari Strait Times pada Rabu (9/9), bersatunya partai-partai oposisi Jepang ini ada kaitannya dengan persiapan LDP untuk memilih ketua baru pada 14 September mendatang setelah Perdana Menteri Shinzo Abe bulan lalu mengumumkan akan mundur karena alasan kesehatan.

"Oposisi kiri tengah yaitu Constitutional Democratic Party of Japan (CDPJ) akan bergabung dengan Democratic Party for the People (DPP) pekan depan setelah mereka memilih ketua baru pada Kamis (10/9) ini," tulis Strait Times.

Kedua partai oposisi ini ditambah anggota parlemen oposisi yang tidak terafiliasi ini muncul setelah terjadi perpecahan dalam Democratic Party pada 2017 sebelum pemilu yang dimenangkan oleh LDP.

Kini oposisi itu akan bergabung kembali dalam partai baru yang akan secara resmi didirikan pada 15 September nanti agar bisa ikut serta dalam pemilu.

Sementara itu tangan kanan PM Abe yaitu ketua Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga saat ini dijagokan untuk menjadi ketua LDP setelah meraih dukungan mayoritas di partai yang saat ini menguasai parlemen.

Jika Suga terpilih menggantikan Abe untuk masa jabatan 3 tahun yang tersisa, diperkirakan ia akan segera meminta diselenggarakan pemilu untuk menegaskan dukungan terhadapnya.

PM Abe bisa mempertahankan kekuasaannya selama hampir 8 tahun salah satunya karena terjadinya perpecahan dalam partai oposisi.

Isu Nuklir

Partai oposisi yang baru kemungkinan besar akan dipimpin oleh ketua CDPJ, Yukio Edano. Selain bergabung dengan DPP, CDPJ kemungkinan juga akan merangkul Japanese Communist Party untuk menambah dukungan.

Dalam sesi debat di televisi pada Rabu, Edano mengatakan bahwa ia ingin melaksanakan tujuan politiknya yang nyata untuk mengakhiri ketergantungan Jepang terhadap energi nuklir. "Jika hanya mengobral slogan, itu tak akan pernah terjadi terkecuali kita mengambil keputusan," ucap Edano.

Visi Edano diungkapkan karena ia pernah jadi juru bicara pemerintah saat terjadi bencana nuklir Fukushima pada 2011 lalu.

Menanggapi rencana partai oposisi Jepang untuk bergabung menghimpun kekuatan, mantan ketua CDPJ, Katsuya Okada, mengatakan bergabungnya oposisi bisa jadi tantangan bagi partai berkuasa.

"Saat saya masih memimpin, amat sulit untuk mempersatukan partai. Kini dengan adanya saling penghormatan pada perbedaaan, setiap anggota oposisi harus menegaskan kembali pentingnya persatuan dibawah kepemimpinan yang baru dan terpilih," pungkas Okada. ST/I-1

Baca Juga: