BANGKOK - Parlemen Thailand, pada Selasa (19/7) lalu, mulai sesi debat tentang mosi tidak percaya keempat yang menarget pemerintah Perdana Menteri Prayut Chan-ocha sebelum masa jabatan empat tahunnya berakhir tahun depan.

Debat yang menarget PM Prayut dan 10 anggota kabinetnya dijadwalkan berlangsung selama empat hari, dengan majelis rendah akan melangsungkan pemungutan suara pada Sabtu. Para analis mengatakan PM Prayuth diperkirakan akan menang lagi karena pemerintah koalisinya memiliki suara mayoritas di parlemen.

Pemimpin oposisi dari Partai Pheu Thai, Cholanan Srikaew, saat sesi debat dimulai menyatakan kekeliruan manajemen pemerintah telah memperluas kesenjangan antara kaya dan miskin, dan membuat Thailand mengalami kemunduran secara ekonomi. Cholanan juga menuduh Prayuth mengabaikan korupsi di lembaga-lembaga pemerintah dan meningkatkan utang publik yang tidak perlu untuk mendukung kebijakan populisnya.

"Thailand adalah pasien yang sedang koma," kata Cholanan. "Negara ini kewalahan karena utang pemerintah ini," imbuh dia.

Dalam pembelaannya, PM Prayut mengatakan pemerintahnya telah berhasil mengendalikan perekonomian dan menangani pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. "Kami dapat membuka kembali negara, menghasilkan pendapatan dan menggerakkan kembali roda perekonomian. Kita bisa membuktikannya dengan angka-angka," ucap PM Thailand itu. SB/VoA/N-3

Baca Juga: