Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia di 2021 hanya tumbuh sebanyak 3,7 persen saja. Padahal, pada April lalu Bank Dunia memiliki proyeksi bahwa perekonomian Indonesia naik sebesar 4,4 persen.

Penurunan proyeksi tersebut ditengarai karena beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Kepala Ekonom Bank Dunia Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo dalam gelaran World Bank East Asia and Pacific Economic Update Briefing di Jakarta mengatakan strategi pemerintah dalam menghadapi varian Delta juga salah satu langkah penting.

"Kapasitas pemerintah menjalankan strategi secara cerdas menjadi penting. Instrumen 3T bisa mengatasi varian Delta yang mudah menular," ujar Mattoo.

Pada kesempatan tersebut, Mattoo juga menyatakan bahwa program vaksinasi adalah upaya penting untuk memulihkan perekonomian. Ia juga menyebutkan, beberapa negara akan mencapai 60 persen dalam beberapa bulan berikutnya.

Khusus untuk Indonesia dan Filipina, Mattoo memprediksi bisa mencapai target 60 persen pada pertengahan 2022.

"Indonesia dan Filipina mudah-mudahan akan bisa mencapai batasan ini pada pertengahan tahun depan," ujarnya.

Mattoo juga menyarankan, langkah 3T (Tes, Telusur, dan Tindak lanjut) juga harus terus dilakukan oleh pemerintah. Jika saja konsisten, perekonomian Indonesia diprediksi bisa tumbuh mencapai 5,2 persen di tahun depan.

"Pertumbuhan itu bisa pulih sekitar 4,5 persen sampai 5 persen dalam beberapa tahun ke depan karena adanya kebijakan ekonomi makro yang sangat suportif," kata Matto.

Baca Juga: