KEEROM - Saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi I, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tugas seorang prajurit TNI itu sangat beresiko tinggi. Selain harus menghadapi musuh, juga harus menghadapi kondisi alam yang kadang sangat berat.

Tapi, bukan berarti dengan kondisi alam yang berat itu, para prajurit TNI surut langkah. Walau menghadap kondisi alam yang berat, prajurit TNI tetap siaga bertugas, pantang mundur menjaga kedaulatan NKRI. Melindungi rakyat.

Semangat pantang mundur itu pula yang diperlihatkan pasukan Kalajengking Hitam atau Yonif 312/Kala Hitam yang sedang ditugaskan sebagai Satgas Pamtas di wilayah Kabupaten Keerom, Papua.

Wilayah tugas mereka, medannya cukup berat. Masih banyak yang berupa hutan. Kampung- kampung yang harus dijawwga pun, jauh dari kota. Untuk sampai ke sebuah kampung, mesti berjalan berjam-jam lamanya menembus hutan.

Tapi, demi untuk melayani warga, beratnya medan bukan halangan bagi para prajurit Kalajengking ini. Seperti beberapa hari yang lalu, sejumlah personel Yonif 312/Kala Hitam bergerak ke Kampung Monggoefi Baru yang ada di Distrik Yafi, Kabupaten Keerom, Papua.

Mereka bergerak ke kampung itu, bukan karena ada musuh. Tapi, untuk mengawal tim kesehatan Puskesmas Yabanda yang akan mengadakan bakti kesehatan di kampung tersebut.

"Kampung Monggoefi secara geografis jauh dari perkotaan dan sudah pasti sulit bagi warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," kata Dansatgas Yonif 312/Kala Hitam, Letkol Inf Dedy Ariyanto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Minggu (9/5).

Menurut Letkol Dedy, kegiatan anak buahnya itu adalah bentuk kepedulian TNI yang sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan untuk memastikan seluruh warga yang ada di wilayah binaan masing-masing pos mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

"Selain mengawal perjalanan, kami juga mengerahkan tim kesehatan Pos Km.140 untuk membantu personil Puskesmas Yabanda memberikan pelayanan kesehatan," ujarnya.

Danpos Km.140 Letda Inf Aan Suherna mengungkapkan, untuk menuju ke Kampung Monggoefi Baru bukan perkara mudah. Para prajurit dan tim kesehatan Puskesmas Yabanda harus berjalan kaki menembus hutan belantara dengan menempuh waktu lebih kurang lima jam perjalanan.

"Walaupun harus menempuh medan yang lumayan berat namun kami tetap semangat dan akan memberikan yang terbaik memastikan warga yang tinggal di wilayah pedalaman mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal," tutur Aan.

Baca Juga: