Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami peningkatan elektabilitas sebagai calon presiden dibanding tokoh lainnya.

"Hanya Prabowo yang mengalami peningkatan elektbilitas, sementara elektabilitas tokoh lain cenderung stagnan," ucap peneliti IPS, Alfin Sugianto dalam paparannya.

Hasil survei Indonesia Polling Stations (IPS) menunjukkan elektabilitas sosok yang kini menduduki kursi Menteri Pertahanan RI itu mencapai 30,2 persen.

"Ketika kepada responden kami tanyakan, seandainya saat ini dilaksanakan pilpres siapa yang akan dipilih? Sebanyak 30,2 persen mengaku akan memilih Prabowo Subianto," ujar Alvin.

Dalam survei yang dirilis pada Rabu (10/8), Prabowo berhasil mengungguli nama-nama besar seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar dengan elektabilitas sebesar 19,8 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies 18,9 persen.

Disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno masing-masing 7,2 persen dan 5,7 persen.

Di samping nama-nama itu, ada beberapa sosok lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas di bawah 5 persen.

Walau begitu, Alfin menilai peluang perubahan pilihan publik atau responden masih cukup besar lantaran swing voter mencapai 40,8 persen sehingga peringkat elektabilitas para tokoh masih mungkin bergeser.

"Dengan data ini dapat disimpulkan bahwa kemungkinan perubahan elektabilitas pada survei selanjutnya juga masih cukup terbuka," katanya.

Survei IPS sendiri dilakukan dengan mewawancarai 1.220 responden yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia selama 1-8 Agustus. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Adapun pengambilan sampel survei dilakukan melalui teknik acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: