BEIJING - Petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, berpisah dengan pelatihnya setelah tiga musim. Naomi Osaka dan Coco Gauff juga berkompetisi di China Open 2024 dengan pelatih baru.
Tiga nama terbesar dalam tenis wanita itu telah melepas pelatih mereka dalam sebulan terakhir. Swiatek menjadi yang terbaru mengumumkan pergantian pelatih akhir pekan lalu. Dia menyatakan tidak lagi bekerja sama dengan Tomasz Wiktorowski setelah kemitraan yang sangat sukses.
Juara lima kali Grand Slam itu tidak merinci alasan perpisahan, namun setelah memenangkan Prancis Open bulan Juni lalu, performanya mulai menurun. Petenis asal Polandia berusia 23 tahun itu, tidak mempertahankan gelar China Open di Beijing karena masalah pribadi.
Dalam pergantian pelatih yang cepat, dia dikaitkan dengan Wim Fissette, pelatih asal Belgia yang telah tersedia sejak Naomi Osaka mengakhiri kerja sama bulan lalu. Biasanya, para pemain menunggu hingga akhir musim untuk mengganti pelatih seperti ini. Namun Naomi Osaka dan Gauff tiba di ibu kota Tiongkok dengan pelatih baru.
Langkah ini langsung membawa kesuksesan bagi Gauff, 20 tahun. Petenis AS itu memenangkan China Open, setelah berpisah dengan Brad Gilbert. Dia merekrut pelatih yang kurang dikenal, Matt Daly. Daly, yang pernah melatih Denis Shapovalov dari Kanada, akan bek erja bersama pelatih lama Gauff, Jean-Christophe Faurel.
Para pemain top biasanya memiliki tim pendukung besar yang terdiri dari lebih dari satu pelatih, ahli kebugaran, fisioterapis, analis, dan lainnya. Gauff membutuhkan penyegaran setelah upayanya mempertahankan gelar US Open berakhir di babak 16 besar. Performanya buruk akibat banyaknya double-fault (kesalahan ganda).
Dia menyebut penampilannya saat memenangkan final di Beijing dalam turnamen pertamanya dilatih Daly sebagai pertandingan terbaik yang pernah dijalaninya. "Itu tentang menemukan perpaduan dua orang yang bekerja sama dengan baik," ujar Gauff. Dia sebelum berlaga di Beijing kesulitan menampilkan performa terbaiknya tahun ini.
Ditanya faktor terbesar dalam memilih pelatih, Gauff mengatakan tergantung pada tahapan karir saat ini.
"Jelas, saat ini saya masih sangat muda. Jadi mencari seseorang yang bisa membantu berkembang dalam jangka panjang," ujarnya.
Naomi Osaka mencari penyegaran setelah gagal mengembalikan performa seperti saat meraih empat gelar Grand Slam antara 2018 dan 2021. Usai mengakhiri hubungan dengan Fissette, dia tiba di Beijing dengan pelatih ternama Patrick Mouratoglou. Mouratoglou dikenal sebagai mantan pelatih lama Serena Williams.
Mantan petenis nomor satu dunia,Naomi Osaka, menuturkan, awalnya hal itu membuatnya ragu untuk bekerja dengan pelatih asal Prancis itu. Naomi Osaka yang kini berusia 26 tahun tampil baik di China Open. Namun, mundur dari pertandingannya melawan Gauff di babak 16 besar karena cedera punggung.
Dia mengakui masih sedikit gugup bekerja sama dengan Mouratoglou. Menurutnya, hari demi hariberharap akan semakin nyaman satu sama lain. Dia sangat yakin dengan kemampuan Naomi. "Itu membuat saya sangat percaya diri," tandas Naomi.
Karolina Muchova yang kalah dari Gauff di final China Open menambahkan, aspek terpenting dalam hubungan antara pemain dan pelatih adalah seseorang yang bisa diajak bekerja sama. Dia suka memiliki orang-orang yang disenangi karena akan menghabiskan sebagian besar waktu bersamanya.
Hal terpenting adalah memiliki hubungan yang baik di luar lapangan seperti bisa makan malam bersama. "Kami bisa berbicara secara terbuka seperti keluarga kedua," ujar petenis Ceko berusia 28 tahun itu. ben/AFP/G-1