Sebuah studi mengungkapkan bahwa suhu udara dingin di pagi hari dapat membakar lemak pada pria, sehingga bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi wanita.

Penelitian tersebut berfokus bagaimana paparan suhu dingin memicu pembakaran jaringan lemak cokelat untuk pengaturan suhu dan pembakaran kalori. Adapun lemak cokelat adalah jenis lemak tubuh yang membantu mengatur suhu tubuh yang aktif tepat sebelum seseorang menggigil akibat suhu dingin.

Para peneliti juga mengevaluasi pembakaran lemak mengikuti ritme sirkadian dan bagaimana pola tersebut berpengaruh kepada pria dan wanita.

"Studi kami mengindikasikan bahwa waktu optimum untuk mengalami paparan udara dingin adalah pada titik spesifik dalam 24 jam siklus tubuh," kata salah satu penulis studi, Mariëtte Boon dari Leiden University Medical Center, dikutip dari Medical Daily, Rabu (24/5).

"Mungkin juga ada perbedaan jenis kelamin dalam cara tubuh merespons paparan dingin sehubungan dengan peningkatan metabolisme pada titik waktu tertentu. Dan tampaknya memberikan paparan dingin di pagi hari mungkin lebih bermanfaat daripada malam hari untuk pria," tambahnya.

Proses riset tersebut melakukan uji coba terhadap 24 partisipan yang terdiri dari pria dan wanita untuk tidur di matras yang diisi air bersuhu 48 derajat fahrenheit (8,8 derajat celcius) selama 90 menit. Para peneliti mengukur pengeluaran energi dan temperatur kulit mereka.

Para peneliti menemukan bahwa pria memiliki perbedaan yang signifikan di pagi hari sementara pengeluaran energi dan suhu kulit akibat temperatur dingin tidak jauh berbeda antara pagi dan malam hari pada wanita.

Para peneliti percaya riset ini merupakan langkah penting pertama dalam menyelidiki efek ritme sirkadian terhadap efek paparan udara dingin pada metabolisme lemak. Mereka juga tengah menyelidiki dampak dari paparan udara dingin secara berulang pada pagi hari terhadap perbaikan kesehatan kardiometabolik pada pria obesitas.

Baca Juga: