Selama beberapa tahun terakhir, sistem pencitraan hidup telah berkembang sebagai metode non-invasif untuk melacak dan memantau virus, bakteri, dan berbagai jenis sel dan gen. Aplikasi praktis yang digunakan meliputi penelitian tentang pertumbuhan tumor dalam penelitian kanker dan menemukan lokasi dimana virus dan bakteri bersembunyi.

Pencitraan real-time infeksi influenza pada tikus yang dikembangkan para ilmuan di National Institutes of Health merupakan metode baru yang menjanjikan untuk memantau perkembangan penyakit dan untuk mengevaluasi apakah vaksin dan perawatan kandidat efektif dalam model hewan ini. Termasuk juga untuk influenza.

Sebuah kelompok ilmuwan dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) NIH mengevaluasi sistem pencitraan langsung sebagai alternatif potensial. Yaitu untuk metode tradisional dalam menilai vaksin dan pengobatan influenza yang diinvestigasi pada tikus, yang dapat memakan waktu dan memerlukan lebih banyak hewan untuk data statistik yang valid.

Untuk penelitian saat ini, ilmuwan NIAID menginfeksi tikus dengan virus. Setelah tikus tersebut diimunisasi terhadap influenza atau diobati dengan antibodi antiinfluenza sebelum atau tiga hari setelah infeksi. Virus yang dikembangkan bersama kolaborator di University of Wisconsin, diberi gen yang membuat virus "menyala" pada semua tikus yang terinfeksi.

Para periset kemudian menyuntikkan tikus dengan zat yang akan mengenali gen luminescent dalam sistem pencitraan optik, yang memungkinkan mereka untuk memantau infeksi secara real time. Kelompok ini menggunakan sistem pencitraan untuk menilai seberapa baik vaksin eksperimental dan antibodi melindungi tikus dari infeksi.

Selain itu juga untuk membedakan antara intervensi yang digunakan serta memberikan petunjuk tentang bagaimana strategi pencegahan ini memberi perlindungan. Mereka juga menawarkan saran kepada peneliti yang sedang mempertimbangkan pencitraan langsung sebagai alat evaluasi.

Sebagai contoh, bagaimana virus dirancang dapat mempengaruhi virulensinya, dan faktor lain, seperti peradangan yang dapat mempengaruhi pendeteksian sinyal luminescent.

nik/berbagai sumber/E-6

Baca Juga: