JAKARTA - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menegaskan bahwa TNI dan Polri adalah saudara kandung yang lahir dari rahim yang sama. Karena itu, soliditas dan sinergi TNI-Polri sangat penting. Karena soliditas itu telah mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari berbagai ancaman dan gangguan terhadap ke- Bhineka Tunggal Ika-an bangsa Indonesia.

"TNI dan Polri adalah saudara kandung yang lahir dari rahim yang sama. Perjalanan sejarah TNI-Polri menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan dan sejarah perjuangan bangsa.

"Saat ini TNI dan Polri menjadi dua institusi penting yang memiliki tugas spesifik sebagaimana ditetapkan undang-undang," kata Panglima TNI saat memberi arahan di di hadapan peserta Rapim TNI-Polri tahun 2021, seperti dikutip dari keterangan Puspen TNIyang diterima Koran Jakarta, Selasa (16/2).

Menurut Puspen TNI dalam keterangannya, Rapim TNI-Polri sendiri digelar di Mabes Polri pada hari Senin (15/2) dengan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam arahannya, orang nomor satu di TNI ini mengatakan, dengan meningkatnya sinergitas, gesekan antara personel TNI dan Polri juga semakin berkurang. Sebab dari laporan yang masuk, jumlah kasus gesekan pada tahun 2020 berkurang setengahnya dari jumlah kasus pada tahun 2016.

"Sebagai dua institusi strategis negara, energi yang kita miliki harus diarahkan sepenuhnya pada upaya pelaksanaan tugas pokok serta kolaborasi lintas sektoral," ungkapnya.

Marsekal Hadi menambahkan, terdapat blurring boundaries atau irisan dalam melaksanakan tugas antara TNI dan Polri. Terutama dalam hal memberikan perlindungan kepada masyarakat, bangsa dan negara. Karena sangat penting untuk disepakati, tidak ada lagi wilayah abu-abu atau grey area.

"Wilayah itu harus dipandang sebagai keterkaitan yang erat antara medan tugas TNI dan Polri atau yang sering diungkapkan sebagai wilayah sinergisitas. Persepsi ini mau tidak mau harus menjadi semakin kuat mengingat berkembangnya spektrum tantangan yang telah menjadi sedemikian kompleks dan menuntut penanganan yang bersifat komprehensif serta lintas sektoral," tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan Panglima, permasalahan-permasalahan bangsa harus dituntaskan secara bersama-sama, baik oleh TNI, Polri, dan seluruh komponen yang ada. Misalnya bersinergi dalam penanggulangan bencana alam. Pengamanan Pilkada Serentak. Dan pendisiplinan protokol kesehatan sejak adanya pandemik Covid-19.

"Dengan komunikasi, koordinasi serta kerja sama yang baik antara TNI-Polri, terbukti telah berhasil membantu penanganan bencana alam dan mengamankan pelaksanaan Pilkada Serentak di tengah suasana pandemi Covid-19 pada Desember 2020 yang lalu," imbuhnya.

Panglima TNI juga menyinggung soal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 yang terkait dengan percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi Sosial. Kata dia, ini hanya bisa dilakukan dengan memastikan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi terus berjalan beriringan.

Saat ini pemerintah fokus pada upaya penanganan Covid-19 dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Jawa dan Bali yang berbasis komunitas terkecil di RT-RW. Bersamaan dengan itu dilakukan program vaksinasi nasional.

"Kebijakan ini kita harapkan akan menjadi kunci untuk memutus rantai penularan Covid-19 agar dapat menurunkan angka kasus dan melandaikan kurva. TNI sendiri telah menyiapkan beberapa strategi untuk memantapkan sinergi TNI-Polri untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Strategi tersebut, kata dia, melalui sstrategi komunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Karena itu sangat tepat Rapim TNI-Polri tahun ini mengangkat tema Dilandasi profesionalisme, soliditas dan sinergisitas, TNI-Polri siap mendukung penanggulangan paripurna Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menuju Indonesia maju.

Baca Juga: