Tenaga tracer Covid-19 yang ada akan diperuntukkan memperkuat dan membantu RT yang masih berada di zona merah virus korona.

SURABAYA -Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yakin dan optimistis kegiatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang dimulai dari tingkat RT/RW di Jawa Timur (Jatim) bisa efektif. Hasilnya akan dapat menurunkan angka penyebaran Covid-19.

Guna memastikan efektivitas PPKM Mikro di Jatim, Marsekal Hadi meninjau sejumlah tempat di Surabaya, Kamis (11/2).Melihat dari dekat pelaksanaan PPKM Mikro sekaligus menyaksikan keterlibatan masyarakat dalam memutus penyebaran Covid-19di Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Panglima TNI menyebut kedatangannya ke Jatim, untuk melihat langsung tenaga tracer Covid-19 untuk membantu hingga tingkat desa melacak setiap kasus yang ada. Juga membantu kasus isolasi jika ditemukan masyarakat yang dinyatakan positif.

"Nantinya, tenaga tracer Covid ini akan diperuntukkan untuk memperkuat dan membantu RT yang masih berada di zona merah,"ujarHadi.

Tingkatkan Kewaspadaan

Marsekal Hadi mengatakan jika semua saling bahu membahu untuk meningkatkan kewaspadaan serta membantu dan menjaga satu dengan yang lainnya. Tak hanya itu, kepedulian masyarakat di lini terbawah menjadi modal penting agar penyebaran Covid-19 di Indonesia bisa berhasil ditekan bahkan diturunkan.

Selain itu, Panglima TNI memuji dan mengapresiasi peran serta masyarakat di dalam keterlibatannya menjaga lingkungan untuk menciptakan soliditas yang kuat. Para satuan tugas di RT yang telah dinyatakan zona hijau harus tetap melaksanakan tugas sebagai petugas Protokol Kesehatan (Prokes).

"Setelah saya lihat tamu yang datang harus menggunakan masker dengan baik dan benar. Jika salah penggunaan akan diingatkan dan ditegur. Allhamdulillah di sini semua mematuhi sehingga hanya mengawasi saja," tegasnya.

Atas laporan Gubernur Jatim, untuk RT Zona Merah yang berjumlah 210 RT, Panglima TNI berjanji memerintahkan kepada Pangdam V Brawijaya berkoordinasi dengan Kapolda Jatim untuk terus membombardir dan mengeroyok RT yang masih zona merah.

"Kami akan bombardir dan mengeroyok dengan melakukan pelacakan, mengisolasi, memperketat, dan melakukan pembatasan sosial ditunjang peraturan dari pemerintah daerah setempat. Saya yakin lewat cara itu, 210 RT zona merah dengan sistem Kampung Tangguh berbasis RT bisa masuk dan menjadikan zona hijau," tuturnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansamenyebut, pelaksanaan PPKM Mikro yang digaungkan Presiden Jokowi telah diinisiasi sebelumnya di Jatim dengan melaksanakan Kampung Tangguh Semeru.

Khofifah mengatakan Kampung Tangguh Semeru di Jatim sebenarnya merupakan embrio dari PPKM Mikro. Maka, ketika para relawan dan Satgas yang telah bertugas di Kampung Tangguh Semeru bisa difungsikan pada PPKM Mikrosecara otomatis KTS terkonversi menjadi PPKM Mikro.

"Semuanya sudah menyatu di Kampung Tangguh Semeru dan kemudian dipertajam melalui PPKM Mikro," ungkapnya.SB/N-3

Baca Juga: