JAKARTA- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali menegaskan soal pemecah belah persatuan bangsa. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, bangsa Indonesia dihadapkan dengan beragam tantangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

"Salah satunya perang informasi melalui dunia maya. Dunia maya saat ini telah menjadi mandala perang baru, yaitu perang informasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Panglima TNI, saat memimpin upacara wisuda 923 Prajurit Taruna Akademi TNI dan Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian Tahun 2020 yang digelar secara virtual di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (27/11).

Menurut Panglima TNI, realita tersebut harus disikapi dengan kemampuan membangun dan memperkokoh, persatuan dan kesatuan. Soliditas TNI-Polri adalah pilar persatuan dan kesatuan bangsa yang harus dipupuk dan dipelihara sedini mungkin.

"Semangat integrasi dan kebersamaan para taruna harus terus ditingkatkan, terutama saat menempuh pendidikan di Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian," ujarnya.

Banyak kesempatan bagi taruna untuk bertemu dalam berbagai kegiatan integrasi di tahun-tahun yang akan datang. Maka dia minta, gunakan kesempatan tersebut untuk membangun soliditas diantara Taruna TNI dan Polri." Inilah sebagai modal dasar untuk penugasan ke depan," katanya.

Upacara wisuda di Mabes TNI diwakili tujuh prajurit dan bhayangkara taruna. Sementara yang lainnya mengikuti upacara secara virtual di Akademi Militer Magelang, Jateng. Adapun 923 prajurit dan bhayangkara taruna yang diwisuda, terdiri dari 672 pajurit taruna (Akmil 425 Taruna, AAL 120 Taruna dan 10 Taruni, AAU 107 Taruna dan 10 Taruni). Sedangkan bhayangkara taruna Akpol sejumlah 251 orang terdiri dari 219 Taruna dan 32 Taruni. Para Prajurit taruna dan bhayangkara yang di wisuda tersebut telah berhasil menempuh pendidikan integrasi selama tiga bulan di Resimen Chandradimuka Akademi TNI.

Menurut Panglima,pendidikan di kawah Chandradimuka untuk mewujudkan soliditas sebagai pondasi dalam pelaksanaan tugas ke depan. Pendidikan integrasi merupakan cikal bakal dari soliditas TNI dan Polri di masa yang akan datang. Dan soliditas ini sangat penting di tengah arus perubahan yang semakin cepat dan dinamis.

"Pendidikan yang telah ditempuh oleh para taruna merupakan tahap awal dari pengabdian kalian sebagai prajurit TNI dan bhayangkara Polri kepada negara dan bangsa,"katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Wakil KSAD Letjen TNI Moch. Fachruddin, Kasum TNI Letjen TNI M. Herindra, Irjen TNI Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, para Asisten Panglima TNI dan Angkatan, Danjen Akademi TNI Marsdya TNI Tamsil Gustari Malik, serta para Gubernur Akademi Angkatan dan Gubernur Akpol. ags/N-3

Baca Juga: