Panglima TNI Yudo Margono secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal,"

JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengatakan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah memerintahkan jajarannya untuk mencari dan memberikan bantuan maksimal mengenai insiden penembakan di Nduga, Papua Pegunungan.

"Panglima TNI Yudo Margono secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal (terkait dengan insiden penembakan prajurit TNI oleh KKB di Mugi-Man, Nduga)," ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4).

Sebelumnya, ia menyampaikan satu orang prajurit Yonif 321/GT bernama Pratu Miftahul Airifin gugur saat melaksanakan tugas di Mugi-Man, Nduga. Pada awalnya, Pratu Arifin, sapaan akrab Pratu Miftahul Arifin, bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT sedang mencoba menyisir wilayah itu untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Namun kemudian, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter. Julius menambahkan saat ini TNI mengalami kesulitan untuk menghubungi Satgas Yonif R 321/GT karena kondisi cuaca yang tidak menentu. "Kami kesulitan menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu," kata dia.

Ke depannya, Julius mengatakan Panglima TNI akan melakukan evaluasi mendalam terkait dengan insiden tersebut. Meskipun terdapat insiden penembakan, lanjut dia, operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera tersebut tetap dilanjutkan sebagaimana perintah Panglima TNI kepada jajarannya agar tidak ragu-ragu dalam melakukan operasi bersifat humanis itu.

Ia menyampaikan ucapan dukacita mendalam dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono atas gugurnya Pratu Arifin. "Panglima TNI turut berdukacita atas gugurnya prajurit terbaik TNI Pratu Arifin pada 15 April 2023 pukul 16.30 WIT," ujar dia.

Terkendala Cuaca

Kapuspen mengatakan operasi penyelamatan Pilot Susi Air terkendala kondisi cuaca yang tidak menentu. "Yang paling menyulitkan dalam operasi ini adalah cuaca. Kondisi pilot sudah diketahui areanya. Operasinya sudah semakin mengerucut dan terfokus. Jadi, (terkendala) cuaca dan ini sangat tidak menentu di Papua," ujar Julius.

Baca Juga: