PALEMBANG - Warga kampung Sukawinatan, Palembang, Sumatera Selatan, mengaktifkan kembali budaya Besanjo Lebaran setelah sempat terpaksa vakum imbas tren pandemi Covid-19 yang meningkat lebih dari dua tahun lalu.
Tokoh masyarakat kampung Sukawinatan, Firdaus, menyarankan agar diadakan kembali budaya besanjo itu kepada warga setempat seusai melaksanakan Sholat Idul Fitri berjamaah di Masjid Khusnul Khotimah, Palembang, Sabtu (22/4).
"Dengan rasa gembira kami mengajak bapak, ibu dan saudara adik-adik sekalian untuk tidak langsung pulang ke rumah dulu kita adakan besanjoLebaran," kata Firdaus.
Kegiatan besanjo adalah silaturahmi saling berkunjung ke rumah-rumah warga dan bagi para ibu-ibu dijadikan ajang bertukar rantang makanan sajian Lebaran.
Berdasarkan rembuk warga kegiatan besanjo Lebaran diagendakan secara khusus mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, dilakukan menyusuri mulai dari RT 32 - RT 54.
Sukawinatan adalah sebuah kampung di wilayah administrasi Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, atau berjarak sekitar 15,8 kilometer dari pusat Kota Palembang.
Sebagian besar warga kampung tersebut dihuni oleh Suku Melayu Musi (Musi Banyuasin, Banyuasin), Suku Pasemah (Lahat) dan Jawa.
Firdaus menyampaikan ajakan mengaktifkan kegiatan besanjo tersebut perlu diumumkan secara luas supaya tidak punah dimakan zaman lantaran memang sempat vakumuntuk dua kali Lebaran Idul Fitri sebelumnya.
"Kalau bisa ajak semua anak cucu jangan mereka luput terbawa arus modern dan tidak tahu adat budayanya," kata Firdaus, yang sekaligus tokoh kebudayaan suku Melayu Musi.
Untuk itu, ia menambahkan, pemerintah pun saat ini sudah tidak lagi melakukan pembatasan kegiatan masyarakat atas membaiknya kondisi pandemi COVID-19 dan tercapainya angka sasaran vaksinasi di Palembang.
Hal tersebut perlu diperkuat melalui surat edaran Wali Kota Palembang terkait pencabutan status PPKM yang salinannya diterima oleh para Ketua RT/RW melalui pihak Kecamatan Sukarami awal tahun lalu.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan pemerintah mengucapkan terimakasih kepada warga masyarakat serta segenap aparat gabungan yang telah bersama-sama menjaga kelancaran pelaksanaan sholat Id.
Untuk itu, ia berharap ketertiban dan kepatuhan protokol kesehatan itu juga dapat berlangsung saat warga saling bersilaturahmi mengunjungi sanak keluarga masing-masing.
"Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Mudah-mudahan momentum ini menjadi awal kebangkitan sosial-ekonomi kita," kata dia.