BEIJING - Setelah 1,5 tahun menggenggam iPhone 6S, seorang lulusan perguruan tinggi di Shanghai bernama Jiang Xinyi mengucapkan selamat tinggal pada telepon seluler produk Apple yang selama ini dianggap sebagai simbol prestius bagi sebagian besar generasi milenium Tiongkok.

Kini perempuan berusia 23 tahun itu beralih ke ponsel dual kamera Huawei Nova 2, yang diluncurkan Huawei Technologies pada musim panas lalu dengan harga hanya dua per tiga dari iPhone 6S. "Saya tidak peduli soal gengsi lagi.

Saya hanya membutuhkan ponsel untuk menghasilkan gambar swafoto yang indah dengan kapasitas penyimpanan yang cukup untuk data film dan musik. Huawei menyediakan persis seperti yang saya inginkan dengan harga yang pas," ujar Jiang.

Dia menambahkan, banyak teman-temannya yang sebelumnya menjadi pengguna iPhone, juga telah beralih demi mendapatkan hasil yang serupa daripada sekadar memiliki barang bermerek premium.

Untuk mendapatkan nilai tambah produk seperti fiturfitur gambar dan foto seperti yang diberikan para pembuat ponsel Tiongkok dengan harga murah itu, konsumen harus merogoh kocek sebanyak seribu dolar AS mendapatkan produk Apple terbaru, iPhone X.

Perilaku Jiang menggambarkan betapa raksasa teknologi seperti Apple dari Amerika Serikat (AS) telah kehilangan peminat di pangsa pasar ponsel terbesar di dunia. Tren ini menjadi tantangan besar bagi Apple untuk meraih momentum ulang merebut pasar ponsel di Tiongkok.

"Merek ponsel Tiongkok seperti Huawei, Oppo, dan Vivo mampu bersaing dengan Apple dan Samsung di pasar kelas atas hanya dengan harga berkisar 500 dolar AS. Meskipun faktanya produk-produk mereka masih ketinggalan jauh dari ponsel Apple seharga 600 dolar AS," kata seorang pakar dari lembaga analisa industri Canalys di Shanghai, Mo Jia.

Keunggulan Inovasi

Pekan lalu Apple meluncurkan tiga model baru ponsel, iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan yang paling canggih iPhone X, dengan harga berkisar 8,388 yuan di Tiongkok. Para ahli mengatakan, masa depan Apple di negara yang tahun lalu menjadi tempat penjualan 2.3 miliar ponsel itu sangat bergantung dengan kebutuhan permintaan pengguna ponsel Tiongkok.

Direktur Eksekutif Strategy Analytics, Neil Mawston, menulis dalam blognya bahwa meski iPhone X akan memuaskan para penggemar Apple, namun masih perlu berjuang untuk merebut hati pengguna Android yang pada ponsel kelas premiumnya telah menggabungkan banyak fitur yang sama dengan iPhone X.

Manajer penelitian IDC, Jin Di, mengatakan, tumbuhnya merek ponsel Tiongkok disebabkan upaya mereka dalam melakukan inovasi. "Dibandingkan dengan Apple yang mengusung konsep pengalaman menggunakan yang memuaskan, ponsel Tiongkok lebih agresif dalam memposisikan produk mereka sebagai produk penuh inovasi," pungkas Jin. SCMP/SB/I-1

Baca Juga: