Masyarakat tidak akan segan-segan untuk mengkritik dan protes jika merasakan pelayanan publik pemerintah tidak baik.

SUMEDANG - Presiden Joko Widodo mengingatkan para pamong praja muda bahwa harapan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan pemerintah semakin tinggi. Oleh sebab itu, para pamong praja harus mengedepankan prinsip inovasi dalam bekerja. Jangan pernah bekerja secara monoton dan berpikir linear.


"Jangan pernah bekerja monoton. Jangan pernah berpikir linear. Jangan pernah terjebak di dalam rutinitas yang itu-itu saja. Kita semuanya harus berani melakukan terobosan.

Saya ulang lagi, melakukan terobosan," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan amanah dalam upacara pengukuhan 2.014 orang pamong praja muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri angkatan ke-24, di Lapangan IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/8).


Turut hadir dalam acara tersebut, Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.


Dalam upacara pengukuhan itu, Presiden Jokowi menyematkan penghargaan kepada dua praja lulusan terbaik, yakni penghargaan Kartika Pradnya (siswa S-1) kepada Yegi Wirianto Pratama asal Sulawesi Tenggara dan penghargaan Kartika Astha Brata (siswa D-4) kepada Rahmi Hayati asal Bengkulu.


Selain itu, karakter masyarakat ke depan akan semakin kritis. Masyarakat tidak akan segan untuk mengkritik dan protes jika merasakan pelayanan publik pemerintah tidak baik, Mereka tidak ragu untuk mendebat, tidak ragu protes jika menurut masyarakat pelayanan yang didapatkan tidak memuaskan atau lamban.


"Tapi, jangan saudara-saudara alergi terhadap kritikan. Jadikan kritik masyarakat sebagai bahan perbaikan, sebagai bahan melakukan reformasi birokrasi di lingkungan saudara-saudara bertugas," kata Kepala Negara.


Seusai pengukuhan ini, para pamong praja muda akan langsung bertugas di kantor pemerintahan di penjuru Tanah Air. Ada yang di kota, banyak pula yang di pelosok, bahkan perbatasan dengan negara tetangga.

Presiden berpesan agar pamong praja menjunjung tinggi prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap pekerjaan, terutama yang menyangkut dalam pelayanan publik. Jangan membeda-bedakan pelayanan kepada masyarakat. Berikan pelayanan yang sama baiknya dan sama cepatnya kepada semua rakyat.


"Jangan pernah melakukan diskriminasi pelayanan berdasarkan warna kulit saja atau berdasarkan daerah asal atau agama dan lainnya. Itulah peran saudara-saudara dalam merajut persatuan dan kerukunan Indonesia kita," lanjut dia.


Sementara itu, Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Ermaya Suradinata, memastikan para pamong praja muda lulusan IPDN ini siap menjalankan revolusi mental yang menjadi program utama Presiden Joko Widodo.


"Pamong praja muda telah dibekali materi revolusi mental, penjabaran program Nawacita Jokowi," kata Ermaya. ags/P-4

Baca Juga: