ART SG, salah satu pameran seni internasional terkemuka dan terbesar di Singapura dan Asia Tenggara akan digelar 17 - 19 Januari 2025 di Sands Expo and Convention Centre, Marina Bay Sands Singapura. Memasuki edisi ketiganya, ART SG akan menyatukan galeri-galeri terkemuka dari kawasan ini dan seluruh dunia untuk menyoroti Singapura sebagai ibu kota budaya yang berkembang pesat dan pusat utama pertukaran seni dan transformasi di Asia Tenggara dan sekitarnya.

Co-Founder ART SG, Magnus Renfrew mengungkapkan kegembiraanya dapat mempersembahkan ART SG edisi ketiga di Singapura, terlebih negara ini tengah merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-60. Ia mengatakan, selama enam dekade terakhir, lanskap seni Singapura telah berkembang, ditandai dengan meningkatnya apresiasi terhadap koleksi seni dan budaya yang dinamis; dan seiring dengan semakin relevannya konteks yang lebih luas di Singapura, Asia Tenggara, dan Indo Pasifik.

"Singapura, yang terletak di jantung Asia, adalah tujuan utama bagi galeri-galeri yang ingin memperluas jangkauan mereka. Dengan lokasinya yang strategis, perannya sebagai pusat regional, dan dedikasinya dalam mengembangkan dunia seni yang memiliki banyak aspek, kota ini berfungsi sebagai pintu gerbang menuju pasar seni yang berkembang ini. ART SG, bersama mitra kami yang berharga, berbagi upaya untuk mendukung visi Singapura untuk menjadi pusat budaya dan seni unik yang semakin memikat khalayak global," kata Magnus, dalam keterangannya, dikutip Jumat (1/11).

Sementara, Co-Head UBS Global Wealth Management Asia Pasifik dan Country Head UBS Singapura, Jin Yee Young menjelaskan, pasar seni di Singapura menunjukkan optimisme yang tinggi. Ini terbukti dengan adanya 97 persen kolektor High Net Worth (HNW) di Singapura.

"Art Basel dan UBS Survey of Global Collecting 2024 mengungkapkan 97% kolektor HNW Singapura adalah yang paling optimis terhadap pasar seni global dan kolektor Singapura. berada di peringkat tertinggi dalam mendukung pameran seni untuk membeli karya seni. Sebagai Pendiri dan Mitra Utama ART SG selama tiga tahun berturut-turut, kami dengan senang hati menyediakan platform penting ini untuk memperkuat peran Singapura yang semakin meningkat dalam melibatkan penggemar seni, kolektor, dan masyarakat di seluruh wilayah," ucapnya.

Nama-nama internasional yang sudah mapan akan kembali ke ART SG pada tahun 2025 dan menampilkan program galeri terbaik mereka termasuk Gagosian (New York, Los Angeles, London, Paris, Le Bourget, Jenewa, Basel, Gstaad, Roma, Athena, Hong Kong), White Cube (London, Hong Kong, Paris, Seoul, New York), Thaddaeus Ropac (London, Paris, Salzburg, Seoul), Lehmann Maupin (New York, London, Seoul), neugerriemschneider (Berlin), Galerie Gisela Capitain (Cologne, Naples), Annely Juda Fine Art (London), Galeri Goodman (Johannesburg, Cape Town, London, New York), P.P.O.W (New York), Ota Fine Arts (Singapura, Shanghai, Tokyo) dan Cardi Gallery (Milan, London). Zilberman (Istanbul, Berlin, Miami), INKstudio (Beijing, New York) dan ESLITE GALLERY (Taipei, Beijing) kembali ke pameran tersebut setelah jeda satu tahun yang menandai keyakinan mereka terhadap lingkungan pasar Singapura untuk mengakses basis kolektor yang berkembang di wilayah tersebut.

ART SG akan memberikan gambaran yang tak tertandingi mengenai produksi seni kontemporer di Asia Tenggara, dari perspektif mapan hingga baru, dengan 32 peserta pameran yang mengoperasikan ruang di wilayah tersebut. Galeri-galeri terkenal yang berasal dari wilayah tersebut akan kembali hadir di pameran ini termasuk Ames Yavuz (Singapura, Sydney), STPI (Singapura), Sullivan+Strumpf (Singapura, Sydney, Melbourne), Richard Koh Fine Art (Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur), FOSTGallery (Singapura), Gajah Gallery (Singapura, Jakarta, Yogyakarta) dan BANGKOK CITYCITYGALLERY (Bangkok). Selain pendatang baru: Haridas Contemporary (Singapura), Baik Art (Los Angeles, Seoul, Jakarta), dan SUN CONTEMPORARY (Bali).

Direktur Pameran, Shuyin Yang menambahkan, ART SG digelar sebagai upaya untuk mendorong pertukaran seni dan menginspirasi transformasi budaya di Asia Tenggara.

"Sesuai dengan ambisi ART SG, kami bangga dapat mendorong pertukaran seni dan menginspirasi transformasi budaya di seluruh Asia Tenggara dan sekitarnya melalui jajaran peserta pameran yang luar biasa, kolaborasi dengan tokoh-tokoh terkemuka, museum. dan organisasi, serta program yang ambisius. Berlangsung sepanjang minggu, acara eksklusif, pembukaan museum dan galeri, kunjungan koleksi pribadi, serta pengalaman seni dan kuliner yang unik akan melengkapi penawaran pameran ini untuk menyoroti dunia seni lokal Singapura yang dinamis," tuturnya.

Untuk edisi ketiganya, ART SG akan berkolaborasi erat dengan empat Mitra Budaya, yang akan menyumbangkan keahlian kuratorial mereka untuk program dinamis di seluruh kota. Terdiri dari museum, institusi, dan yayasan terkemuka, organisasi-organisasi ini memiliki ikatan yang kuat dengan Asia Tenggara dan berkomitmen untuk memperkuat ekosistem budaya di kawasan ini serta lanskap seni global.

Baca Juga: