Negara-negara UE akhirnya menyepakati rencana paket pemulihan Eropa. Pemulihan ini diharapkan bisa menyelamatkan Eropa dari keterpurukan perekonomian yang terguncang akibat epidemi virus korona.

BRUSSELS - Para pemimpin negara anggota Uni Eropa (UE) pada Selasa (21/7) menyatakan kegembiraan mereka atas disepakatinya rencana penyelamatan perekonomian Eropa yang terguncang akibat epidemi virus korona.

Kesepakatan stimulus senilai 750 miliar euro (858 miliar dollar AS) itu diteken setelah berlangsung negosiasi maraton yang amat intens selama 4 hari 4 malam dan diwarnai oleh ancaman walk out dari Prancis dan veto dari Hungaria, serta penolakan dari Belanda dan Austria yang menganggap paket bantuan itu terlalu bermurah hati.

"Ini tentu saja negosiasi yang sulit di masa yang sangat sulit bagi semua orang Eropa," kata Ketua Dewan UE, Charles Michel, yang berperan sebagai tuan rumah dalam pertemuan tingkat tinggi (KTT) UE ini. "Sebuah maraton yang berakhir dengan kesuksesan bukan hanya bagi semua 27 negara anggota, tetapi juga untuk rakyat," kata dia merujuk hasil dari pertemuan puncak itu.

Kesepakatan pinjaman bersama terbesar yang pernah disetujui oleh 27 anggota blok itu tercapai berkat dukungan kuat dari Jerman dan Prancis. Rencana itu sempat ditentang negara-negara UE yang selalu mengutamakan "penghematan" seperti Austria dan Belanda.

Kesepakatan itu menjadi kemenangan khusus bagi Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang sejak menjabat pada 2017 memiliki komitmen untuk memperkuat UE, dan telah berjuang untuk meyakinkan negara-negara anggota yang kurang berminat dalam proyek-proyek UE yang kini telah menginjak usia tujuh dekade.

"Ini adalah perubahan bersejarah bagi Eropa," kata Macron kepada wartawan dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang membahas tentang kelegaannya setelah para negara anggota telah bersatu untuk menghadapi krisis terbesar dalam sejarah Uni Eropa.

Paket stimulus itu akan digelontorkan untuk negara-negara yang paling terpukul oleh dampak wabah Covid-19, seperti Spanyol dan Italia.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, memuji tercapainya kesepakatan bagi pemulihan ekonomi ini dan menjuluki kesepakatan ini sebagai sebuah "Marshall Plan untuk Eropa". Dengan bantuan stimulus ini, Spanyol berharap bisa meningkatkan perekonomiannya untuk enam tahun ke depan, setelah perekonomian Negeri Matador ini merugi sebesar 140 miliar euro.

Distribusi Bantuan

Paket pemulihan itu akan melengkapi stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya di Bank Sentral Eropa, yang sebagian besar telah berhasil meyakinkan pasar keuangan, meskipun resesi besar melanda di Eropa.

Komisi Eropa akan bertanggung jawab dalam pendistribusian dana ke-27 negara anggota UE dan paket penyelamatan ini disetujui bersamaan dengan diumumkannya anggaran jangka panjang Uni Eropa, sehingga nilai totalnya sampai 2027 mencapai angka 1,8 triliun euro.

Namun untuk mewujudkan paket itu, negara-negara anggota harus melakukan lebih banyak perundingan teknis, serta ratifikasi oleh Parlemen Eropa yang paling cepat akan dilakukan pada Kamis (23/7) mendatang. SB/AFP/I-1

Baca Juga: