Pakar neurologi ajak warga kenali gejala stroke lewat "SeGeRa Ke RS"
JAKARTA - Pakar neurologi RSUD Pasar Minggu Jakarta, dr. Yudistira, Sp.N mengajak warga mengenali gejala stroke (strok) lewat akronim "SeGeRa Ke RS" agar dapat menangani kasus lebih dini.
"Untuk gejala yang ini sangat mudah kita bisa kenali, bahwa ini sudah diberikan slogan oleh Kementerian Kesehatan, 'SeGeRa Ke RS'," kata dia di Jakarta, Senin.
Yudistira mengatakan gejala stroke yakni "Se" yakni senyum yang tidak simetris antara bibir kanan dan bibir kiri yang muncul secara mendadak.
Lalu, "Ge" yakni ada gerak separuh badan yang menjadi lemas atau lumpuh tiba-tiba. Kemudian, Ra yakni bicara tiba-tiba tidak lancar.
"Bicaranya tiba-tiba tidak lancar, bicaranya tiba-tiba tidak bisa kita mengerti, nah itu munculnya juga secara tiba-tiba," ujar Yudistira.
Gejala lainnya stroke, "Ke" yakni kebas atau kesemutan separuh badan atau satu sisi tubuh.
Berikutnya R" yaitu rabun. Yudistira menuturkan pasien tiba-tiba satu sisi mata ataupun satu mata mengalami gangguan penglihatan mendadak, entah pandangan dobel ataupun pandangan yang tidak jelas.
Gejala terakhir yakni "S" yaitu sakit kepala yang benar-benar tidak bisa tertahankan, tidak pernah dialami sebelumnya, dan ini baru muncul saat itu juga.
"Jadi 'SeGeRa Ke RS' itu merupakan suatu tanda dan sebuah slogan yang dibuat oleh kementerian bahwa ini menjadi mudah diingat oleh kalangan masyarakat untuk bisa mengenali sedini mungkin gejala stroke," jelas Yudistira.
Dia mengatakan gejala stroke dapat muncul berbarengan atau salah satu. Oleh karena itu, individu, sambung dia, sebaiknya memeriksakan kondisi bila merasakan satu atau lebih gejala yang diduga stroke.
"Jika sudah ada salah satu tanda dari beberapa gejala yang disebutkan tadi, harapannya sih bisa segera untuk melakukan pemeriksaan," jelas Yudistira.
Dia menambahkan, pemeriksaan kesehatan secara holistik pada gejala yang mengarah ke stroke diharapkan pasien dapat tertangani lebih cepat.