JAKARTA - Pemahaman tentang jenis kanker payudara spesifik, human epidermal growth factor receptor 2 (HER2)-Rendah atau HER2-Rendah, kini menjadi penting. Hal bisa menjadi harapan baru dengan adanya perkembangan terapi dalam perawatan jenis kanker payudara tersebut.
HER2 adalah protein yang memacu pertumbuhan reseptor tirosin kinase yang diekspresikan pada permukaan berbagai jenis tumor, termasuk kanker payudara. Menurut Iqbal N dan kawan-kawan (2014), orang dengan kadar HER2-Rendah dapat berupa HR+ (reseptor hormon positif) atau HR- (reseptor hormone negatif).
Pasien dengan tingkat ekspresi HER2 yang tinggi diklasifikasikan sebagai HER2-positif dan mewakili sekitar 15-20 persen dari seluruh kejadian kanker payudara. Secara historis, tumor yang tidak diklasifikasikan sebagai HER2-positif diklasifikasikan sebagai HER2-negatif.
Meskipun saat ini masih diklasifikasikan sebagai HER2-negatif, banyak dari tumor ini masih memiliki ekspresi HER2 pada tingkat tertentu. Diperkirakan bahwa sekitar 60-65 persen kanker payudara dengan HER2-negatif apapun status hormon reseptornya, termasuk dalam kategori HER2-Rendah.
Paradigma baru kanker payudara metastatic HER2-Rendah adalah IHK1+ dan IHK2+/ISH. HER2-Rendah adalah kanker payudara yang agresif dan tumbuh cepat. Seperti halnya HER2-positif dan HER2-negatif, kanker payudara HER2-Rendah dalam stadium lanjut dapat bermetastasis atau menyebar ke area lain di dalam tubuh, seperti otak atau tulang.
Dokter ahli penyakit dalam Prof. DR. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM, mengatakan, kini pasien kanker payudara metastatik dan kanker payudara HER2-Rendah dapat dirawat dengan terapi target. Dengan cara ini konjugat obat-antibodi secara lebih spesifik dapat masuk ke sel kanker, sehingga memberi peluang untuk sehat dalam jangka yang panjang.
Pasien kanker payudara HER2-Rendah dapat terus diobati. Langkah ini diharapkan dapat memperlambat kecepatan dan penyebaran pertumbuhan kanker, mengurangi keparahan gejala, meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup, dan dapat memperpanjang waktu masa bebas penyakit hingga dua kali lipat.
"Dengan penggunaan obat terbaru golongan konjugat obat-antibodi terbaru, yaitu trastuzumab deruxtecan jika dibandingkan dengan kemoterapi," jelas ujar dia dalam kampanye bersama dengan judul #AndHerTogether di Jakarta pada hari Kamis (19/9).
Penyintas kanker payudara HER2-Rendah dari Lovepink, Woro Kusunianingrum, juga turut berkesempatan mengungkapkan pengalamannya selama menjalani pengobatan kanker payudara HER2-Rendah. Menurut dia dalam menjalani pengobatan sebagai pasien kanker payudara jenis ini, sangatlah penting untuk berkonsultasi aktif dengan dokter sejak awal.
"Kita bisa berdiskusi tentang pilihan terapi inovatif kanker payudara yang terbaru dan tersedia, serta jenis pengobatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup, dan tidak merujuk kepada informasi lain, kecuali dari dokter," ujarnya.
Lebih lanjut, Woro Kurnianingrum menjelaskan tentang pentingnya disiplin menjalankan perawatan, dari dokter bedah ke dokter hematologi onkologi medik. Ia mengaku tetap mengikuti seluruh anjuran terapi yang disarankan dokter.
"Semua proses pengobatan saya jalani dengan ikhlas dan penuh semangat berkat dukungan keluarga, sahabat, dan komunitas," ucapnya.
Selain ikhlas dan penuh semangat ia menekankan akan pentingnya menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian penting dari proses penyembuhan kanker payudara HER2-Rendah. Ia mendorong para perempuan untuk membiasakan pola hidup sehat dengan tidak merokok, makan makanan sehat, berolahraga secara rutin, lakukan deteksi dini dengan periksa payudara sendiri secara rutin.
"Jika ada benjolan, jangan takut dan segera berkonsultasi ke dokter. Kanker bukanlah akhir dari segalanya, justru menjadi harapan baru sebagai manusia yang lebih baik," ujarnya.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay menuturkan, dengan adanya perkembangan serta evolusi dari kanker payudara, perusahaan ini mencanangkan kampanye #AndHerTogether. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit kanker payudara HER2-Rendah di Indonesia mengingat bahwa ini merupakan konsep baru di Indonesia.
"Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kanker payudara, terus meningkatnya kejadian kanker payudara serta rendahnya pelaksanaan skrining kanker payudara juga menjadi landasan akan kampanye ini," ungkapnya.
Dukungan pemerintah terhadap kampanye Sadari sejak 2015 hanya mencakup 8,29 dari target perempuan usia 20-50 tahun, serta pemahaman diagnosis HER2-Rendah di kalangan pasien yang perlu dibangun. Melalui Kampanye #AndHerTogether, ia berharap dapat meningkatkan kesadaran dan urgensi perempuan tentang kanker payudara melalui konsultasi dengan dokter, serta pengetahuan akan adanya inovasi baru dalam diagnosis kanker payudara HER2-Rendah.
"Evolusi pengobatan yang tersedia saat ini dapat membuat kehidupan lebih berkualitas bagi pejuang kanker payudara HER2-Rendah. Kami juga berdedikasi untuk berinovasi dalam jalur pengobatan baru untuk berbagai jenis kanker payudara, dan berbagai lini pengobatan, serta membantu mengubah kehidupan para pejuang kanker payudara, khususnya kanker payudara HER2-Rendah," jelas Esra.
Dalam sambutannya, Dede Gracia selaku Ketua Yayasan Daya Dara Indonesia (Lovepink) mengatakan, pihaknya sangat senang dapat mengambil peran dalam kampanye #AndHerTogether. Organisasi ini turut melakukan sosialisasi tentang jenis kanker HER2-Rendah.
"HER2-Rendah adalah sebuah konsep yang sudah ada namun masih tergolong baru di Indonesia, sehingga para pejuang kanker dengan jenis tersebut memiliki opsi perawatan yang tepat untuk membantu kesembuhan dan kelangsungan hidup yang lebih berkualitas," ungkapnya.